TEMPO.CO, Palembang - Sumatera Selatan mulai bersiaga menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sebagai salah satu langkah antisipasi terjadinya bencana, mulai awal Februari ini, daerah tersebut ditetapkan siaga darurat asap.
Denny Martin, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera, menjelaskan, pihaknya siap mendukung status tersebut dengan mengerahkan seluruh kemampuannya. "Kami bersiaga dengan anggota Manggala Agni serta sarana dan prasarana terkait," katanya, Selasa, 31 Januari 2017.
Baca juga:
BRG Diminta Ungkap Perusahaan yang Perlu Restorasi Lahan
Kalimantan Tengah Usul 317 Izin Tambang Dicabut
Menurut dia, untuk mendukung pengendalian karhutla, pihaknya telah meningkatkan jumlahnya personel, kendaraan operasional, dan peralatan pemadaman. Ia juga meningkatkan anggaran untuk kegiatan pencegahan seperti sosialisasi, penyadartahuan kepada masyarakat, spanduk, dan leaflet.
Adapun kegiatan lain yang cukup efektif adalah patroli mandiri dan patroli terpadu yang melibatkan masyarakat peduli api, pihak kepolisian, dan tentara yang dipimpin Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Selanjutnya, Jumat, 3 Februari nanti, akan diadakan rapat konsolidasi dengan Manggala Agni seluruh Sumatera di Palembang serta mitra terkait. Setelah itu, kata Denny, pihaknya juga akan turun ke lapangan sembari melakukan koordinasi dengan kabupaten dan kota.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan akan sepenuhnya mengatasi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan supaya kabut asap tidak terjadi seperti tahun 2015. Status siaga, menurut dia, diterbitkan agar upaya semakin maksimal dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan. "Kami telah mencegah secara dini karena di sini banyak lahan gambut," ujar Alex.
PARLIZA HENDRAWAN
Simak: Analis Politik: Menuju 2019 Cikeas Vs Teuku Umar Memanas