TEMPO.CO, Karawang - Pemerintah Kabupaten Karawang berupaya mendamaikan dua ormas yang kini bersitegang, yakni Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan Front Pembela Islam (FPI) dengan menggelar pertandingan sepak bola. Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari menggunakan pendekatan olahraga supaya bentrok dua ormas itu tidak meluas ke Karawang.
"Saya percaya sepak bola merupakan media yang tepat untuk mempererat persahabatan," ujar Ahmad kepada Tempo di Stadion Singaperbangsa, Senin malam, 16 Januari 2017.
Dalam pertandingan persahabatan itu, beberapa anggota GMBI bertanding dengan anggota FPI Distrik Karawang. Kepala Kepolisian Resor Karawang Ajun Komisaris Besar Andi Herindra dan Dandim 0604 Letnan Kolonel Ayi Yossa Karya juga ikut bermain.
Baca juga:
Ridwan Kamil-Desy, Pasangan Serasi Kepala Daerah Jawa Barat?
Cerita Marissa Anita Dipinang Perankan Istri Wiji Thukul
Ahmad mengatakan insiden di Bandung setelah pemeriksaan Rizieq Syihab sebagai saksi sempat membuat panas situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Karawang. "Begitu mendengar insiden meluas ke berbagai wilayah, kami segera melakukan antisipasi," katanya.
Saigi Dewa, Ketua GMBI Distrik Karawang, mengaku sudah meredam situasi 4.500 anggotanya supaya tidak terlibat bentrok dengan FPI. "Kami dirangkul oleh pemerintah supaya insiden tidak merembet ke Karawang," tutur Dewa.
Kabupaten Karawang dikenal sebagai wilayah dengan jumlah LSM terbanyak se-Indonesia. Dewa mengaku di Karawang amat rentan terjadi bentrok antar-LSM. "Ketika ada provokasi, massa bisa tersulut emosi. Sebagai pemimpin distrik, saya menjaga supaya tidak ada bentrokan," ucap Dewa.
Simak juga:
Cerita Jokowi yang Sempat Deg-degan Saat Jajal Panser Anoa
Kopi dan Alkohol Biang Keladi Osteoporosis?
Setelah insiden di Bandung, Dewa mengaku dikumpulkan oleh Musyawarah Pimpinan Daerah Kabupaten Karawang. Ia diminta menenangkan anggotanya supaya tidak ada aksi balas dendam di Karawang.
Adapun Kapolres Karawang AKBP Andi Herindra dalam pertemuan dengan GMBI meminta agar semua pihak menahan diri dan tidak mudah tersulut emosi. Menurut dia, masalah bentrok yang terjadi di Bandung sudah ditangani pihak kepolisian hingga tidak perlu lagi ada aksi saling membalas. "Kita serahkan masalah ini sesuai dengan hukum. Kita tidak perlu lagi memperbesar masalah," katanya.
HISYAM LUTHFIANA