TEMPO.CO, Subang - Pengelola destinasi wisata air purba Ciater, Subang, Jawa Barat, memastikan menggelar atraksi kembang api pada puncak malam tahun baru. "Pasti, selama 30 menit," kata Manajer Humas PT Sari Ater Yuki Azuania saat dihubungi Tempo, Kamis, 29 Desember 2016.
Pesta kembang api di malam pergantian tahun tersebut, ujar Yuki, didesain seindah dan seatraktif mungkin agar menimbulkan kesan mendalam bagi para pengunjung.
"Kami pastikan lebih menarik daripada sebelumnya," tuturnya.
Selain mengadakan pesta kembang api, pengelola Ciater akan menghelat pertunjukan berbagai kesenian tradisional, semisal angklung dan Cianjuran. Tersedia pula makanan dan minuman tradisional. Tak ketinggalan pakaian khas Sunda buat para turis asing.
Agar tidak terjadi penumpukan pengunjung di lokasi wisata Ciater, Yuki telah menyiapkan hiburan langsung buat masyarakat sekitar yang terpusat di tiga lapangan desa, yakni di Desa Ciater, Palasari, dan Nagrak. "Ya, music live plus artisnya kami yang sediakan," ucapnya.
Menurut Yuki, kalau tidak dipecah-pecah seperti itu, Ciater akan kebanjiran pengunjung, yang membuat situasi tidak aman.
Yuki mengungkapkan, pada malam puncak tahun baru, pengunjung Ciater diperkirakan akan mencapai 35 hingga 45 ribu pengunjung, atau melonjak lebih dari 10 kali lipat dibanding pengunjung di hari biasa.
Berdasarkan catatan Tempo, sebanyak 144 kamar hotel, 66 bungalo, dan 28 tenda camping park untuk pemakaian medio 29 Desember 2016 hingga 1 Januari 2017 sudah habis dipesan.
Tarif kamar hotel sepanjang masa liburan Natal dan tahun baru dibanderol antara Rp 1,4 hingga Rp 14,4 juta per malam. Khusus pada 31 Desember 2016, tarifnya antara Rp 1,6 hingga Rp 12,5 juta.
Asep Permana, salah seorang tokoh masyarakat Ciater, mengatakan perayaan malam tahun baru menjadi berkah tahunan buat warga di sekitarnya. "Ada puluhan vila di luar lokasi Ciater yang semuanya sudah habis dipesan," ujarnya.
NANANG SUTISNA