TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan upaya perlindungan terhadap anak-anak menjadi tanggung jawab semua pihak. Namun elemen terpenting ada pada level rumah tangga. "Peran itu dimulai di rumah tangga," kata Kalla di Jakarta, Rabu, 21 Desember 2016. "Lalu ke daerah dan diupayakan nasional."
Di era kesetaraan gender dan kemajuan teknologi, dia mengatakan, waktu yang dihabiskan perempuan di rumah tangga semakin sedikit. Dulu, seorang ibu menghabiskan waktu seharian mengurus rumah tangga, kini hanya beberapa jam saja. "Peran perempuan berubah," ucap Kalla.
Saat ini perempuan sudah bisa berkontribusi di berbagai sektor strategis. Salah satunya ialah pemerintahan. Bila dulu kebanyakan kepala daerah dipegang oleh lelaki, sekarang sudah banyak kepala daerah perempuan. "Sekarang tinggal bagaimana implementasi yang wajar, adil ditempatkan yang baik," kata Wakil Presiden.
Pemerintah pusat sebelumnya memberikan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya kepada sejumlah pemerintah daerah dan kementerian. Penghargaan diberikan kepada mereka yang telah memperhatikan perempuan dan anak lewat program kerja. Ada 12 kementerian/lembaga, 17 pemerintah provinsi, dan 84 kabupaten/kota yang menerima penghargaan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, penerima penghargaan tersebut, mengatakan mempunyai program perlindungan terhadap anak-anak. Beberapa diantaranya ialah pemberlakuan batas jam malam. "Kalau lewat dari jam 12 malam kami akan mencari anak-anak," ucapnya.
Tak hanya itu, Pemerintah Kota Surabaya juga memfasilitasi anak-anak yang ingin beraktivitas di luar jam sekolah. Salah satu fasilitas yang dibangun ialah lapangan futsal dan sirkuit. Tujuannya ialah untuk menjauhkan anak-anak dari bahaya narkoba. "Memang kami arahkan ke situ agar tidak terpengaruh hal negatif," kata Rismaharini.
ADITYA BUDIMAN