TEMPO.CO, Surabaya - Bekas Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit DR Soetomo, Surabaya. Menurut pengacaranya Riri Purbasari Dewi meski sakit kondisi Dahlan dalam keadaan baik. Sebelumnya, tersebar kabar melalui sejumlah grup pesan instan, bahwa Dahlan mengalami koma. Kabar itu pun dibantah oleh pengacaranya.
"Barusan menjalani pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging)," kata Riri kepada Tempo, Rabu, 23 November 2016.
Riri menyangkal kondisi Dahlan sedang kritis. Meski begitu, Riri menjelaskan dokter masih mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi Dahlan.
"Kondisi Pak Dahlan tidak sehat tapi juga tidak kritis, saat ini Pak Dahlan juga dalam keadaan sadar," tuturnya.
Pemeriksaan itu, kata Riri dilakukan oleh dokter kepada Dahlan untuk memeriksa kondisi Dahlan. Harusnya enam bulan sekali Dahlan harus ke Tianjin, Cina, untuk pemeriksaan pascaoperasi transplantasi hati beberapa tahun lalu. "Tapi karena dicekal jadi tidak bisa check up ke Cina," katanya.
Tempo berusaha menjenguk di kamar 727 Graha Amerta Rumah Sakit DR Soetomo. Tapi, petugas rumah sakit melarang masuk ke kamar rawat inap Dahlan. "Harus izin ke direksi dulu," kata petugas informasi Graha Amerta.
Sedangkan pantauan Tempo di lantai 7 depan kamar 727 suasanya tampak sepi, pintu kamarnya tertutup. Tidak ada anak buah Dahlan di Jawa Pos yang menunggu di luar. Hanya saja di depan kamar 727 seorang satpam berjaga dengan memakai seragam hitam.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Rumah Sakit DR Soetomo Harsono juga enggan menjelaskan kondisi kesehatan Dahlan. Menurutnya kondisi kesehatan pasien tidak boleh dipublikasikan. "Saya tidak bisa menjelaskannya," ujarnya.
Dahlan diopname di Rumah Sakit DR Soetomo sejak hari Ahad, 20 November 2016. Dahlan dirawat setelah tekanan darahnya naik. Dahlan juga mengeluh badannya lemas, sehingga disarankan dokter untuk diopname.
EDWIN FAJERIAL
Baca juga:
Prabowo Sambangi Rumah KH Abdul Rasyid, Pertemuan Tertutup
Guru SMP Negeri 29 Depresi, Lompat dari Flyover Ciputat
PM Belanda Kembalikan 1.500 Keris Indonesia kepada Jokowi