TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo benar-benar menjalankan saran Megawati Soekarnoputri agar dia bertemu dengan para pemimpim partai politik. Siang ini, setelah bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Presiden Joko Widodo menjamu Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy di Istana Kepresidenan, Selasa, 22 November 2016.
Romahurmuziy tiba di Istana Kepresidenan pukul 13.00. Ia datang sendiri dan langsung disambut Presiden Joko Widodo di lobi tamu Istana Merdeka.
Usai bertegur sapa dan bertukar salam, Jokowi mengajak Romahurmuziy ke ruang makan. Di sana, sudah tersedia dua piring dan berbagai jenis makanan mulai dari rendang hingga tempe goreng.
Mereka belum mulai membicarakan inti agenda pertemuan hari ini. Namun, diduga, pertemuan hari ini untuk membahas situasi politik di Indonesia sebagaimana yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan Megawati dan Surya Paloh sebelumnya.
Jokowi mengundang Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri ke Istana Kepresidenan pada Senin lalu. Seusai pertemuan, Jokowi dan Mega menemui wartawan di halaman Istana.
Baca: Mega Sarankan Jokowi Kumpulkan Semua Pimpinan Partai, Gawat?
Menurut Megawati, dalam pertemuan itu, ia menyarankan Jokowi mengumpulkan ketua umum partai politik dalam waktu dekat. Megawati menilai hal itu penting untuk merespons situasi politik Indonesia yang tengah memanas menjelang pilkada serentak pada Februari 2017.
"Perlu ada komunikasi lagi karena Koalisi Indonesia Hebat kan sudah tidak ada dan dari Koalisi Merah Putih pun sudah ada yang masuk ke pemerintah," ujar Megawati.
Situasi politik di Indonesia menghangat setelah unjuk rasa besar pada 4 November 2016. Unjuk rasa itu menuntut pemerintah tegas kepada Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang diduga melakukan penistaan agama. Ahok kini telah menjadi tersangka dalam kasus tersebut.
Baca: Panglima TNI: Kalau Ada Tindakan Makar, Itu Sudah Urusan TNI
Megawati melanjutkan, pertemuan itu penting untuk mendengarkan masukan dari tiap partai. Masukan dari tiap partai diyakini bisa memperkuat jalannya pemerintahan agar tidak terpengaruh situasi politik yang tengah memanas. "Kalau partai bisa bersatu untuk penguatan di pemerintahan, maka di pilkada pun juga sama," ujar Megawati.
Presiden Joko Widodo menambahkan, pertemuan dengan ketua partai politik itu belum ia rencanakan. Namun, akan ia atur. Saat ditanya soal undangan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Jokowi tak mengiyakan atau membantah. Ia hanya menyebut hal itu akan ia atur.
ISTMAN MP