TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung membuka ribuan lowongan untuk petugas ketertiban. Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Pemerintah Kota Bandung kekurangan tenaga untuk melayani masyarakat Kota Bandung dalam hal menjaga ketertiban.
"Dari segi pelayanan kepada masyarakat Bandung, kami menemukan kesimpulan bahwa kota sebesar ini butuh penambahan sumber daya yang mengurus harian," ujar Ridwan di Balai Kota Bandung, Senin malam, 7 November 2016.
Ridwan menambahkan, rekrutan baru akan dimaksimalkan untuk menjaga ketertiban pada 2017. "Jadi, pada 2017 kami buka lowongan kurang-lebih 2.000 orang untuk menjadi petugas ketertiban di puluhan titik di Kota Bandung," katanya.
Dari 2.000 orang tersebut, Ridwan melanjutkan, 500 orang akan dimanfaatkan sebagai penjaga keamanan pada malam hari sebagai antisipasi kerawanan aksi begal yang kembali marak di Kota Bandung beberapa waktu ke belakang.
"Kemudian sekitar 500 orang dari 2.000 lowongan untuk penjagaan keamanan di malam hari
menghadapi isu-isu begal. Kami akan mendukung tugas kepolisian dengan menempatkan 500 petugas baru ditempatkan di titik-titik yang dilaporkan warga mengalami kerawanan," tuturnya.
Untuk syaratnya, rekrutan baru harus sehat, dewasa, dan diutamakan memiliki kemampuan bela diri. "Batasan umur belum dirumuskan. Statusnya pegawai harian lepas, sama standarnya dengan petugas gorong-gorong," ucapnya.
Untuk membedakan dengan hansip, para petugas ketertiban baru ini nantinya akan dipakaikan rompi warna merah. "Nanti di bawah kendali camat. Jadi, camat punya pasukan banyak," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA