TEMPO.CO, Pangkalpinang – Dewan Pemuda Bangka Belitung (DPBB) meminta masyarakat Bangka Belitung yang berdomisili di Jakarta untuk tidak memilih Basuri Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.
Menurut mereka, sikap dan gaya kepimpinan Ahok mengecewakan masyarakat Bangka Belitung.
”Kami sangat kecewa dengan sikap Ahok yang sama sekali tidak mencerminkan budaya sebagai orang Bangka Belitung yang sangat familiar dan friendly. Kami himbau warga Bangka Belitung di Jakarta dan warga Jakarta sendiri untuk tidak memilih Ahok dan memilih pemimpin yang berkelakuan baik, punya etika, sopan santun dan tidak membuat suasana masyarakat bergejolak,” ujar Panglima Dewan Pemuda Bangka Belitung Johan Murod kepada Tempo, Senin, 24 Oktober 2016.
Johan mengatakan, sikap asli Ahok keluar setelah naik jabatan menjadi Gubernur mengganti Jokowi yang terpilih menjadi Presiden. Apalagi dalam beberapa kesempatan Ahok terekam kamera pernah menghardik ibu-ibu dan bapak-bapak.
“Ketika jadi Gubernur, kita mulai melihat sifat Ahok yang tidak bagus. Kami tidak mau anak cucu kami dipertontonkan gaya kepimpinan Ahok saat ini karena bisa meracuni anak kita di masa depan,” ujar dia.
Dewan Pemuda Bangka Belitung, kata Johan, juga telah memprotes pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melalui Ketua Dewan Pemuda Bangka Belitung cabang Jabodetabek Bionda Johan Anggara dan Sekretaris Zainul Arifin karena mengeneralisasi orang Bangka sama dengan Ahok.
“Pernyataan Ahok tentang surat Al Maidah ayat 51 juga bukan cuma mengganggu umat Islam. Agama lain pun terganggu karena membuat keselarasan berbangsa dan bernegara yang multietnis kesimbangannya menjadi terganggu," ucapnya.
Dia melanjutkan, "Kami meminta Polri memeriksa Ahok untuk menghindari umat Islam garis keras menerapkan hukum Islam. Jika Polri tidak mengambil tindakan tegas, berarti hukum Cuma tajam kebawah tapi tumpul ke atas,” ujar dia.
SERVIO MARANDA