TEMPO.CO, Jakarta - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait dengan kepercayaan masyarakat pada menteri-menteri baru setelah Presiden Joko Widodo mengocok ulang kabinet jilid dua. Dari 13 pos kementerian dan lembaga yang mengalami pergantian pimpinan, nama Sri Mulyani menjadi yang paling dipercaya publik.
"Kepercayaan pada Sri Mulyani mencapai 56 persen, tidak percaya 8 persen, dan tidak tahu 24 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di kantor Indikator di Jalan Cikini V, Jakarta Pusat, Ahad, 14 Agustus 2016.
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto berada di bawah Sri Mulyani dengan keyakinan publik 54 persen, tidak yakin 10 persen, dan tidak menjawab 36 persen. "Ini mungkin cukup mengejutkan bagi teman-teman aktivis," ucap Burhanuddin.
Politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengatakan meski reshuffle mendapat respons positif, pemerintah perlu menjelaskan masalah yang melekat pada Sri Mulyani dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar. "KPK perlu mengklarifikasi soal status Sri Mulyani dalam kasus Century dan dwi kewarganegaraan Archandra," kata Bambang.
Terkait dengan reshuffle kabinet sendiri, ternyata hanya diketahui 53 persen masyarakat. Dari jumlah tersebut, 74 persen publik yakin reshuffle akan membuat kinerja pemerintah semakin baik. Secara umum, penilaian kinerja pada kabinet sebagian besar masyarakat puas (62 persen), sedangkan yang tidak puas hanya 27 persen.
Dalam survei kepercayaan menteri baru ini, metode yang dipilih IPI adalah wawancara tatap muka dengan 1.220 responden. Mereka dipilih secara acak dan telah memiliki hak pilih. Adapun margin of error sebesar lebih-kurang 2,9 persen.
AHMAD FAIZ
Misteri Kematian Manajer Google
Manajer Google Tewas: Vanessa Korban Pembunuhan Berantai?
Manajer Google Dibunuh: Vanessa Diduga Melawan Pelaku