Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cicipi Kopi Mirna, Hani: Menjijikkan

Editor

Erwin prima

image-gnews
Salah satu teman sekaligus saksi dalam kematian Wayan Mirna Salihin, Hanie Juwita Boon seusai menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, 4 Februari 2016. Penyidik melakukan pemeriksaan terhadap Hanie Juwita Boon sebagai saksi guna memperkuat alat bukti yang sudah dimiliki petugas terkait kematian Wayan Mirna Salihin. ANTARA FOTO
Salah satu teman sekaligus saksi dalam kematian Wayan Mirna Salihin, Hanie Juwita Boon seusai menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, 4 Februari 2016. Penyidik melakukan pemeriksaan terhadap Hanie Juwita Boon sebagai saksi guna memperkuat alat bukti yang sudah dimiliki petugas terkait kematian Wayan Mirna Salihin. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.COJakarta - Saksi kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Hani Juwita Boon, mengaku sempat mencicipi Vietnamese ice coffee yang sebelumnya diminum korban di Olivier Cafe, Jakarta Pusat, pada 6 Januari 2016.

Hani menceritakan, saat itu ia dan Mirna tiba di Olivier Cafe sekitar pukul 17.20. Keduanya langsung menuju meja nomor 54 dan melihat Jessica Kumala Wongso sudah berada di sana. "Sebelum duduk, saya dan Mirna tanya, ‘eh itu minuman siapa?’," kata Hani dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 13 Juli 2016.

Hani mengatakan Jessica langsung bilang bahwa itu minuman Mirna yang ia pesan sebelumnya melalui WhatsApp Group. "Mirna bilang, ‘Oh ya ampun untuk apa dipesenin dulu, maksud gua nanti ajaAnyway thank you ya udah dipesenin’," ucap Hani menirukan perkataan Mirna.

Kemudian, menurut Hani, saat itu Mirna langsung duduk dan mengaduk minuman itu memakai sedotan dengan cepat. Hani mengaku tidak memperhatikan apakah sedotan itu sudah berada di dalam minuman es kopi atau belum. Namun ia tidak melihat Mirna mengambil sedotan sebelum mengaduknya.

Setelah meminum es kopi itu, menurut Hani, Mirna langsung menyebut minuman tersebut tidak enak. Hani mengatakan wajah Mirna terlihat marah dan tangannya terus mengibas-ngibas. "'This is so awful, oh my God, ini apaan ya? This is so bad.' Dia (Mirna) bilang ini parah banget," ujar Hani mengulang ucapan Mirna.

Kemudian, kata Hani, Mirna meminta Jessica memesankan air mineral. Setelah Jessica pergi, hanya Hani dan Mirna di meja itu. Keduanya masih membicarakan rasa minuman kopi tersebut. Hani menuturkan, Mirna terus-menerus bilang dirinya tidak bohong bahwa rasa kopi tersebut tidak enak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu Hani berinisiatif mencium aroma kopi tersebut. Namun tak ada bau kopi dari minuman itu dan tampilannya juga tidak menarik. Hani mengatakan kepada Mirna untuk tidak lagi meminumnya karena es dalam kopi itu sudah meleleh. Setelah itu, Mirna semakin tampak marah dan meminta Hani mencoba minumannya.

Dengan hati-hati, Hani menarik gelas minuman Mirna dan menyedotnya sedikit. Begitu dicoba, Hani tidak melepeh. Namun ia terkejut akan rasanya yang pahit dan pedas. "Saya ngobrol sama Mirna, ‘Mir ini apaan ya aneh banget rasa kopinya. Saya tidak pernah minum kopi separah ini, menjijikkan’," tutur Hani.

Wanita 28 tahun ini kemudian menyarankan Mirna memesan minuman manis untuk menghilangkan rasa tidak enak di lidah mereka. Saat melihat-lihat menu, Jessica menghampiri mereka. Tak lama kemudian, Hani melihat Mirna menyandar di sofa dan kejang-kejang. Hani melihat dia bersusah payah bernapas, lalu busa keluar dari mulutnya. Saat dibawa ke rumah sakit, nyawa Mirna tidak tertolong.

FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

18 jam lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.


Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

1 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi


Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

1 hari lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra (kiri) saat konferensi pers kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

2 hari lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.


Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

3 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.


Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

3 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

3 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.