TEMPO.CO, Lumajang - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Lumajang sudah melakukan tes urine terhadap 105 tentara Komando Distrik Militer (Kodim) 0821 Lumajang di hutan jati di Desa Sarikemuning, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Rabu pagi, 2 Maret 2016.
"Hasilnya negatif," kata Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kabupaten Lumajang Untung Yulianto saat dihubungi Rabu siang, 2 Maret 2016. Untung mengatakan tes urine diberlakukan kepada 105 tentara Kodim 0821. "Tes dilakukan secara acak terhadap sejumlah anggota dari Koramil di 21 kecamatan di Kabupaten Lumajang," kata Untung. Tes urine dilakukan secara mendadak terhadap lebih seratus tentara itu. "Tidak ada yang tersangkut narkoba." (Baca juga: Begini Tes Urine Ala TNI: Pintu WC Tak Boleh Ditutup)
Tes urine juga dilakukan di hutan jati di Desa Sarikemuning dan bukan di Markas Kodim 0821. "Tes urine dilakukan di hutan yang bertepatan dengan uji terampil perseorangan," kata Untung. Di hutan jati ini tidak ada air. "Hampir tidak ada kemungkinan manipulasi dalam tes urine tersebut."
Adapun tes urine diadakan menjelang digelarnya uji terampil perorangan (UTP) di hutan jadi tersebut. Dalam apel pagi di hutan jati menjelang kegiatan OTP serta tes urine jajaran Kodim 0821 itu, Komandan Kodim 0821 Lumajang Letnan Kolonel Infanteri Imam Purnomo Hadi mengatakan bahaya peredaran narkoba sudah masuk ke seluruh lini profesi termasuk penegak hukum baik TNI maupun Polri. "Tidak hanya masyarakat saja," kata Imam di hadapan lebih dari seratus anggota Kodim yang berasal dari seluruh jajaran koramil di Lumajang.
Imam mengatakan modus operandi para pengedarnya adalah berupaya keras untuk memasukkan barang ke institusi. "Jangan ada prajurit coba bekingi narkoba. Anggota yang tertua harus bisa mengawasi yang muda," kata dia. Letnan Kolonel Imam mengatakan tingkat peredaran narkoba di Jawa Timur berada di peringkat tiga setelah Jakarta dan Medan. (Baca juga: Panglima TNI: Sanksi Tegas bagi Tentara Pengguna Narkoba)
DAVID PRIYASIDHARTA