TEMPO.CO, Padang - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan memilih menjadi inspektur upacara Hari Pahlawan di halaman kantor Gubernur Sumatera Barat di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa, 10 November 2015.
"Presiden Jokowi di Surabaya, Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, dan saya, Ketua MPR, memilih di Sumatera Barat," ujarnya saat menjadi inspektur upacara di Kota Padang.
Zulkifli memilih Sumatera Barat karena daerah ini memiliki sejarah penting bagi Republik Indonesia. Sebab, Pemerintah Darurat Republik Indonesia berdiri di Sumatera Barat. "Itu sejarah yang harus kita hargai dan hormati. Karena itu, tonggak sejarah bagi Republik Indonesia dan (PDRI) berhasil," ujarnya.
Menurut Zulkifli, pada 19 Desember 1948, Soekarno-Hatta, sebagai presiden dan wakil presiden, memberikan mandat kepada Sjafruddin Prawiranegara untuk membentuk PDRI di Sumatera Barat. Walhasil, Presiden PDRI berhasil menjalankan amanat itu dan berhasil mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Alasan kedua, kata Zulkifli, di Sumatera Barat banyak lahir pahlawan-pahlawan nasional. Terutama sang prokmator, Mohammad Hatta. "Karena itu, saya pilih upacara Hari Pahlawan di Sumatera Barat," ujarnya.
Bagi Zulkifli, Bung Hatta merupakan salah seorang tokoh penting dalam kemerdekaan Indonesia. Putra daerah Bukittinggi ini juga sangat berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan.
Menurut Zulkifli, sosok Bung Hatta pantas diteladani. Bung Hatta dikenal karena kesederhaannya, dekat dengan rakyat, hemat, dan disiplin. "Bapak bangsa. Tokoh lurus dan bersih," katanya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berbagi tugas untuk mengikuti Hari Pahlawan. Jokowi menjadi inspektur upacara di Lapangan Tugu, Surabaya. Adapun Wakil Presiden Jusuf Kalla mengikuti upacara di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Kalla didampingi sejumlah menteri dalam upacara yang dimulai sekitar pukul 08.00 tersebut.
ANDRI EL FARUQI