TEMPO.CO, Banda Aceh - Gempa terjadi beberapa kali di Aceh sepanjang Ahad dan Senin, 9 November 2015. Semua gempa berpusat di sekitar laut Kota Sabang. Salah satu yang dirasakan paling kuat terjadi pada Ahad malam, sekitar pukul 23.47 WIB dengan kekuatan 6,0 Skala Richter. Gempa terbaru terjadi Senin, 15.12 WIB dengan kekuatan 5,5 Skala Richter. Pusat gempa pada 76 kilometer Barat Laut Sabang, tak jauh dari gempa-gempa sebelumnya.
Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie Aceh Besar Eridawati mengatakan sepanjang Ahad pagi sampai Senin sore, tercatat 111 kali gempa. Tapi yang dianalisis hanya 21 kali karena data catatan gempa tertimpa-timpa. Kekuatan gempa-gempa tersebut bervariasi, mulai 3,0 Skala Richter hingga 6,0 Skala Richter atau II modified mercally intensity (MMI) hingga IV MMI. ”Ini termasuk gempa ringan,” ujar Eridawati.
Menurut dia, gempa tersebut adalah gempa tektonik yang disebabkan pergerakan lempeng. Aceh berada pada zona aktif gempa, pada pertemuan dua lempeng, yaitu Indo-Australia dan Eurasia.
Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan yang dilaporkan akibat gempa tersebut. Saat gempa besar terjadi Ahad malam, sejumlah warga Banda Aceh dan sekitarnya sedang tidur. Mereka terkejut dan berhamburan ke luar rumah.
ADI WARSIDI