TEMPO.CO, Mekah-Sejumlah jamaah calon haji yang baru tiba di Makkah dari Madinah maupun Jeddah terpaksa menunda pelaksanaan umrah qudum (kedatangan) menyusul musibah alat berat jatuh di Masjidil Haram.
"Kami sudah informasikan ke jamaah agar menunda keberangkatan ke Masjidil Haram karena ada situasi darurat di Masjidil Haram," kata Petugas PPIH Sektor IV di Bidang Perumahan dan Katering, Ahmad Rafiudin Faruk, Jumat, 11 September 2015.
Ia mengatakan jamaah dari kloter 19 embarkasi Jakarta-Pondok Gede yang tiba di Makkah pada pukul 15.30 Waktu Arab Saudi, rencananya akan umrah qudum pada pukul 19.00.
Namun, setelah mendapat informasi adanya kecelakaan berupa alat berat jatuh di Masjidil Haram menyusul hujan lebat dan angin kencang di Makkah yang mengakibatkan sejumlah jamaah meninggal dan luka-luka, pihaknya menunda keberangkatan.
Selain itu Bus Shalawat yang biasa mengantar jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram juga tidak bisa masuk mendekat.
"Rencananya pada pukul 23.00 (atau pukul 03.00 WIB) kami baru akan umrah qudum," katanya.
Sekurangnya 87 jamaah haji meninggal dan 183 lainnya terluka dalam musibah robohnya tower crane, yang menimpa Masjidil Haram di Mekah, Jumat, 11 Setember 2015.Demikian pernyataan otoritas di Arab Saudi.
Sekitar pukul 5.45 sore, sebuah crane jatuh di lantai tiga masjid. Ketika itu, masjid sedang penuh sesak oleh jamaah yang akan menunaikan shalat Mahgrib.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan ada 20 jamaah calon haji Indonesia menjadi korban luka dan satu jamaah meninggal akibat alat berat jatuh di Masjidil Haram, Mekah. menyusul hujan deras disertai angin kencang.
"Kejadian ini memang luar biasa," ujar Amirul Hajj itu, dalam pembicaraan via telepon dengan tim Media Center Haji (MCH) di Makkah, Jumat malam.
ANTARA