TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo perintahkan kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo segera turunkan pasukan ke Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua. Tujuannya untuk membangun beberapa kios dan musala yang hancur pascainsiden yang terjadi pada Jumat 17 Juli 2015 lalu.
"Tadi sembari salat Jumat, beliau (Jokowi) meminta meyakinkan pembangunan 15 kios untuk masyarakat," kata Gatot, di Istana Negara, Jumat, 24 Juli 2015. "Beliau menugaskan TNI untuk membangun kembali."
Gatot mengatakan sudah menerjukan sebanyak 100 pasukan TNI untuk membangun kembali kios dan beberapa tempat yang rusak di Tolikara. Presiden, kata dia, menargetkan pembangunan kembali itu dilakukan dalam waktu paling lambat satu bulan.
"Satu bulan dituntut selesai, agar perekonomian masyarakat kembali berjalan," ujarnya. Penambahan personel itu, kata dia, hanya untuk rebuild. Setelah semuanya selesai, Gatot akan kembali menarik 100 pasukan bantuan itu kembali.
Bentrokan terjadi pada Jumat pagi 17 Juli 2015, ketika puluhan orang yang diduga anggota jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) memprotes penyelenggaraan salat Id di lapangan Markas Komando Rayon Militer (Makoramil) 1702-11, Karubaga. Mereka berdalih telah memberitahukan agar kegiatan ibadah Lebaran tak dilaksanakan di daerah tersebut karena berbarengan dengan acara seminar dan kebaktian kebangunan rohani (KKR) pemuda GIDI.
Polisi yang mengamankan lokasi sempat mengeluarkan tembakan peringatan. Namun massa mengamuk hingga menyebabkan puluhan kios dan sebuah musala di sekitar lapangan habis terbakar. Seorang korban tewas dan belasan lainnya luka-luka terkena tembakan peluru aparat keamanan.
REZA ADITYA