TEMPO.CO, Jakarta - Raja dangdut Rhoma Irama mengundurkan diri dari bursa pencalonan presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa. Ketua Umum Fans of Rhoma and Soneta (Forsa) Surya Aka Syahnagra mengatakan Rhoma memilih mundur karena tidak setuju PKB berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang mencalonkan Joko Widodo sebagai presiden.
"Rhoma kecewa banget," kata Surya saat dihubungi, Selasa, 13 Mei 2014. Kekecewaan Rhoma itu lantaran tak diajak berbicara terkait dengan penjajakan koalisi. Menurut dia, sejak awal Rhoma tak bersedia berkoalisi dengan Joko Widodo. "Beliau tak mau karena Jokowi belum menyelesaikan tugasnya di Jakarta." (Baca: Rhoma Larang Coblos Jokowi, PKB akan Redam)
Dia mengatakan Rhoma sebenarnya diminta menjajaki koalisi antarpartai Islam. Rhoma sudah mendatangi sejumlah partai politik untuk mewujudkan koalisi ini. Namun akhirnya koalisi ini gagal terwujud. (Baca: Kaka Slank: Rhoma Tak Bijak Soal Larangan Jokowi)
Forsa, kata Surya, memiliki kepengurusan di 21 provinsi dan 100 kabupaten/kota. Menurut dia, sebagian besar pendukung Rhoma kecewa dengan pernyataan petinggi PKB. Salah satu sebabnya adalah, kata Surya, mengabaikan efek Rhoma Irama terkait dengan peningkatan suara PKB.
Sebenarnya, sejumlah pendukung Rhoma sudah mengingatkan ihwal peluang Rhoma ditikung oleh Muhaimin Iskandar. Namun, kata Surya, Rhoma memilih tak percaya dan berpikiran baik terhadap niat PKB. Sebagai ulama, kata dia, Rhoma tak mau berburuk sangka dengan ajakan partai politik. "Rhoma juga percaya diri," tuturnya. (Baca: Seruan Tak Pilih Jokowi, Ikang: Jangan Remehkan Rhoma)
Setelah mengundurkan diri dari PKB, Rhoma kini fokus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik. Jika tak mendukung salah satu calon, Rhoma tak akan mengarahkan dukungan kepada calon tertentu.
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler:
PLTGU Muara Karang Terganggu, Listrik Padam
Hari ini, SBY Bertemu Prabowo dan Jokowi di Istana
Almira Yudhoyono Nyanyi, Banyak Respons di Instagram