TEMPO.CO, Jakarta - Mengapa pengusaha-pengusaha Negeri Kanguru itu rela mengeluarkan ribuan dolar demi menjamu MUI untuk mendapatkan lisensi? Rupanya bisnis halal memang telah berkembang demikian pesat di negara tetangga itu. Perusahaan pemegang lisensi halal MUI bisa mengantongi ribuan dolar hasil menjual sertifikat halal. (Baca: Calo Halal Asal Indonesia Beroperasi di Australia)
Majalah Tempo pekan ini melansir dugaan pemberian gratifikasi oleh lembaga pemberi sertifikat halal di Australia kepada sejumlah pejabat Majelis Ulama Indonesia. Pemberian uang itu tak sedikit, mencapai ribuan dolar. Baik dalam bentuk uang saku maupun biaya perjalanan untuk kunjungan ke Australia. (Baca: Ada Petinggi MUI di Balik Patgulipat Label Halal)
Penelusuran Tempo menemukan sebuah lembaga pemegang lisensi halal bisa mengumpulkan minimal Aus$ 3.000 per hari dari satu tempat pemotongan hewan dengan kapasitas sedang. Padahal satu pemegang lisensi tidak hanya mendapat pemasukan dari satu tempat pemotongan hewan. Mereka juga mendapatkan dolar dari pabrik pengemasan daging, pabrik makanan, dan produk halal lainnya. (Baca: Sertifikat Halal MUI Itu Harusnya Gratis, tapi...)
Satu tempat pemotongan hewan ukuran sedang biasanya menyembelih minimal 1.000 ekor sapi dan 2.000 kambing per hari. Ongkos yang harus dibayar ke pemberi lisensi itu sebagai berikut.
Sapi
- Ongkos potong: Aus$ 3 per ekor
- Kemasan: 15 kotak per ekor
- Harga per kotak: Aus$ 25 sen
- Tarif label halal: Aus$ 90 sen per kotak
Kambing
- Ongkos potong: Aus$ 30 sen per ekor
- Kemasan: 4-5 kotak per ekor
- Harga kotak: Aus$ 25 sen
- Tarif label halal: Aus$ 30 sen per kotak
Tak heran jika bisnis halal membuat lembaga pemegang lisensi kaya raya. Islamic Coordinating Council of Victoria yang berbasis di Melbourne membeli sebuah sekolah di kawasan East Preston pada akhir 1990-an. Tak hanya ICCV, membeli sekolah adalah praktek yang lazim dilakukan lembaga pemberi sertifikasi halal di Australia.
Vice Chairman ICCV Ekrem Ozyurek mengatakan ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi kepada komunitas muslim setempat. Sekolah yang dibeli itu kemudian dialihkan menjadi sekolah Islam tempat anak-anak keluarga muslim mengenyam pendidikan. "Uang untuk membeli sekolah ini diperoleh dari bisnis halal," katanya.
KARTIKA CANDRA
Berita terkait
Calo Halal Asal Indonesia Beroperasi di Australia
Ada Setoran di Balik Label Halal Daging Australia
Ada Petinggi MUI di Balik Patgulipat Label Halal