TEMPO.CO, Surabaya - Masih ingat dengan Siti Nurjazila alias Lisa? Perempuan yang kini berumur 30 tahun ini adalah pasien operasi face-off pertama di Indonesia. Seluruh wajahnya rusak akibat disiram air keras oleh suaminya medio 2006 lalu.
Sejak Maret 2006 Lisa menghuni Graha Rawat Inap Utama Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo untuk menjalani serangkaian operasi ganti wajah.
Hari ini, Rabu, 5 Februari 2014, menjadi momen spesial bagi Lisa. Sebab, pihak rumah sakit menggelar acara perpisahan untuk Lisa, yang diperbolehkan pulang.
Meski demikian, Direktur RSUD dr Soetomo, dr. Dodo Anondo, mengatakan Lisa tidak sepenuhnya dilepas. “Ia masih harus melakukan kontrol dan konsultasi kapan pun yang diinginkannya,” kata Dodo dalam acara perpisahan Lisa di RSUD dr Soetomo, Rabu, 5 Februari 2014.K
Keluar dari rumah sakit, Lisa mendapat uang saku untuk biaya hidup selama setahun. Lisa juga bisa mendapat tambahan uang dari bisnis aksesori manik-manik yang kini ditekuninya. Namun Lisa tetap diberi kesempatan untuk bekerja bersama pegawai rumah sakit yang sudah dianggapnya sebagai keluarga.
Psikiater dr. Nalini Muhdi, Sp.K.J.(K) yang selama ini terus mendampingi Lisa mengatakan ada kemungkinan Lisa akan bekerja di bagian rehabilitasi mental. Di sana, Lisa akan mendampingi para pasien untuk memberikan keterampilan, terapi, ataupun motivasi. "Dia cocoknya di rehab mental," kata Nalini.
Dalam dua tahun terakhir Lisa sudah melakukan resosialisasi. Menurut Nalini, Lisa berani untuk tampil di depan umum untuk sekadar jalan-jalan ataupun mengikuti pameran. Secara psikis, Lisa sudah jauh lebih siap walaupun nantinya tetap akan berkomunikasi dengan tim medis dan psikiater.
Apalagi Nalini memposisikan dirinya tidak hanya sebagai psikiater, tapi juga seorang ibu, sehingga Lisa merasa diterima dan dicintai. "Itu dibutuhkan semua orang dan sekarang dia harus belajar di kehidupan nyata," kata Nalini.
Kepada wartawan, Lisa mengaku tertarik bekerja di rumah sakit. "Penginnya sih kayak ngajari pasien-pasien sini keterampilan khusus," kata Lisa.
Gayung bersambut, Dodo Anondo mengizinkan Lisa bekerja di rumah sakit. "Lisa bisa bekerja di rumah sakit, sesuai kompetensi. Nanti ada prioritas khusus," kata Dodo.
AGITA SUKMA LISTYANTI