TEMPO.CO, Tenggarong-Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mencatat korban banjir yang mengungsi mencapai 3.970 jiwa. Pantauan BPBD mencatat ketinggian air menyusut namun banjir meluas dan merendam empat kelurahan, Selasa, 14 Januari 2014.
Kepala BPBD Kutai Kartanegara, Darmansyah mengatakan banjir yang awalnya merendam tiga kelurahan, Loa Ipuh, Maluhu dan Loa Ipuh Darat, kini Kelurahan Jahab juga turut terendam. “Terhitung hari ini, jumlah rumah yang tenggelam sudah mencapai 1.163 rumah," kata Darmansyah, Selasa, 14 Januari 2014.
Khusus di Kelurahan Loa Ipuh, kondisi air menurun karena tak ada turun hujan. Sehingga, banyak rumah yang awalnya tenggelam sudah bisa ditempati pemiliknya. Tapi untuk di tiga kelurahan lainnya masih terendam air Sungai Mahakam. “Kami akan terus memantau lokasi bersama dengan Satpol PP, Polres Kukar, dan relawan,” kata dia.
Menurut Darmansyah pengungsi masih terjadi karena rumahnya masih tenggelam. Mereka kata dia menghuni masjid dan musala terdekat. Ada pula yang mengungsi di posko-posko yang didirikan disekitar lokasi banjir. "Semoga saja tidak turun hujan deras lagi. Ditakutkan air sungai kembali pasang dan banjir naik lagi,” tutur dia.
Darmansyah mengatakan banjir terjadi sejak 11 Januari 2014. Hingga kini belum ada keluhan warga terkena dampak banjir.
Di Samarinda, banjir akibat meluapnya Sungai Karangmumus masih terjadi hingga Selasa, 14 Januari 2014. Ketinggian air mulai turun. Meski demikian banjir masih menggenangi jalan-jalan poros di Kota Tepian.
Pemukiman warga di Perum Griya Mukti Sejahtera juga masih ada yang terendam banjir. KAwasan pemukiman ini memang bersebalahan dengan Sungai Karangmumus. Lokasi yang rendah menjadikan kawasan pemukiman ini menjadi langganan banjir. "Masih banjir, tapi sekarang sudah mulai surut," kata Nanang, warga Perum Friya Mukti Sejahtera.
FIRMAN HIDAYAT | BAYU SURYA G.