TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama menceritakan pengalamannya saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Bangka Belitung. Pria yang akrab disapa Ahok itu mendapatkan dukungan penuh dari Gus Dur.
Ahok mengatakan, dia sempat ragu saat hendak mencalonkan diri menjadi gubernur. Sebab, dia keturunan Tionghoa. Selain itu, mayoritas warga Bangka Belitung memeluk Islam. Namun, Gus Dur memberikan dukungan.
"Siapa bilang? Jadi presiden saja bisa," kata Ahok menirukan ucapan Gus dalam testimoninya di haul ke-4 mantan presiden ke-4 itu di di Pondok Pesantren Ciganjur, Jalan Warungsila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu, 28 Desember 2013.
Gus Dur, Ahok melanjutkan, juga bersedia menjadi juru kampanyenya. Padahal, politikus Gerindra itu tidak bisa memberikan fasilitas kepada Gus Dur. Namun, Gus Dur tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.
Ahok menambahkan, Gus Dur tidak peduli jika harus naik Sriwijaya Air ke Bangka Belitung dan berangkat jam 6 pagi. "Tidak apa-apa," kata Ahok menirukan ucapan Gus Dur "Terus salat subuhnya? 'Di bandara saja'."
Namun keputusan Gus Dur untuk mendukung Ahok justru mendapatkan cercaan dari warga sekitar. Gus Dur disebut sebagai kyai palsu dan kafir. Akan tetapi Gus Dur tidak peduli. "Mereka tidak ngerti Islam. Islam enggak kaya begitu, biarin aja," kata Ahok menirukan ucapan Gus Dur.
SINGGIH SOARES
Berita lain:
Incar Messi, PSG Siap Pecahkan Rekor Transfer
Ular Piton Bunuh Satpam Hotel Mewah di Bali
Sikap SBY Soal Pelantikan Hambit Bintih
Suara Kunci Tatu Chasanah Kuasai Golkar Banten
Risma Tandatangani UMK Rp 2,31 Juta