TEMPO.CO, Banyuwangi - Menyusul aksi protes 97 narapidana, petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Banyuwangi, Jawa Timur, mengantisipasi kemungkinan keributan. Sebanyak 30 personel Brigade Mobil Polda Jawa Timur diperbantukan menjaga di sana.
Kepala Bagian Operasi Polres Banyuwangi, Komisaris Sudjarwo, mengatakan penjagaan oleh Brimob merupakan intruksi langsung dari Kapolda Jawa Timur dan atas permintaan LP Banyuwangi.
Menurut dia, Brimob berjaga hingga situasi nasional kondusif kembali. "Ada isu kalau napi se-Indonesia akan gelar mogok nasional," katanya.
Brimob, kata dia, hanya berjaga di luar gedung LP supaya tak menimbulkan ketegangan
Kepala Seksi Pembinaan LP Banyuwangi, Sunaryo, mengatakan penjagaan Brimob tersebut sebenarnya mulai 16 Agustus 2013 untuk mengantisipasi rusuh di dalam LP. "Setelah aksi protes itu, pengamanan kami perketat," kata dia, Senin, 19 Agustus 2013.
Apalagi, kata Sunaryo, jumlah narapidana yang menghuni LP Banyuwangi membengkak 300 persen. Dari kapasitas LP yang hanya 260 orang, kini dihuni 820 orang.
Brimob bersenjata lengkap berjaga di Jalan Letkol Istiqlah tempat LP Banyuwangi berada. Sedangkan di dalam LP masih mengandalkan sipir meski jumlahnya sedikit, yakni 78 orang.
Selain itu, LP juga menyiapkan sejumlah kamera intai dan meminta seluruh pegawai menghidupkan telepon seluler selama 24 jam. "Supaya cepat berkomunikasi apabila ada hal-hal yang mencurigakan," kata dia.
IKA NINGTYAS