TEMPO.CO, Jakarta - Munir tak hanya dikenal sebagai pegiat hak asasi manusia, tapi ia juga pejuang keadilan bagi buruh. "Munir itu dulu mengawali karier dari divisi buruh LBH Surabaya," ujar aktivis buruh migran dari Migrant Care, Wahyu Susilo, ketika dihubungi, Jumat, 7 September 2012.
Lalu, ia mengingat, Munir pulalah yang mendorong Migrant Care mengajukan gugatan terhadap pemerintah pada 2002. Wahyu pun menuturkan, pada periode Agustus-September 2002, tenaga kerja Indonesia dari Sabah melarikan diri ke Nunukan, Kalimantan, dari razia pasukan Ikatan Relawan Rakyat Malaysia (RELA) dan Polis Diraja Malaysia (PDRM). Ternyata Nunukan yang jadi tempat transit tersebut jauh dari kata layak.
Menurut Wahyu, ada 45 ribu TKI di Nunukan, tapi tak ada bantuan memadai dari pemerintah. Korban pun berjatuhan. karena tempat itu sangat tidak layak. "Cak Munir yang waktu itu menginisiasi gugatan publik yang belum pernah digunakan di Indonesia," katanya. Itulah kontribusi besar pria asal Malang itu terhadap buruh migran Indonesia.
Untuk mengenang semangat dan perjuangan Munir, hari ini seluruh pekerja di Migrant Care mengenakan baju hitam. Simbol kedukaan delapan tahun meninggalnya Munir Said Thalib. "Kami juga akan ikut aksi delapan tahun Munir," ujar Wahyu.
Bagi para pejuang buruh, Wahyu menambahkan, kegigihan suami Suciwati itu sangat menginspirasi. "Dia membela semua orang yang dilanggar hak asasinya, termasuk warga negara asing," ujar adik dari penyair Wiji Thukul ini. Perjuangan yang lintas batas itulah yang sekarang dijadikan Migrant Care untuk menolong para buruh migran.
"Kami membantu buruh migran, apa pun statusnya, baik yang ada dokumen maupun tidak," ia menambahkan. Lalu, yang perlu diingat adalah Munir merupakan pejuang anti-hukuman mati. Jadi, Wahyu menuturkan, kalaupun pembunuhnya terungkap jelas, ia pasti menolak untuk hukuman mati. "Konsep ini yang kami perjuangkan juga untuk buruh migran."
DIANING SARI
Berita Terkait:
Dua Juta Avatar Mendiang Munir di Twitter
Sewindu Munir, Para Sahabat Gelar Aksi
Munir Diusulkan Jadi Nama Jalan
Warga Harjokuncaran Minta Bantuan Komnas HAM
KASUM: Jangan Tunda Penyelidikan Kasus Munir