Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membatik Jadi Muatan Lokal di Jogja

image-gnews
Sejumlah anak Sekolah Dasar (SD) dari Gugus Tegal Rejo Gunung Kidul membatik saat meramaikan pameran Jelajahi Dunia Astra di Taman Mini Indonesia (TMII), Jakarta, Jumat (4/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sejumlah anak Sekolah Dasar (SD) dari Gugus Tegal Rejo Gunung Kidul membatik saat meramaikan pameran Jelajahi Dunia Astra di Taman Mini Indonesia (TMII), Jakarta, Jumat (4/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta– Pemerintah Kota Yogyakarta mulai menerapkan ketrampilan membatik dan kerajinan perak sebagai mata pelajaran bermuatan lokal di seluruh jenjang pendidikan pada tahun ajaran 2012/2013 mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan Edi Hery Suasana mengatakan penerapan muatan lokal bagi siswa itu sesuai dengan peraturan daerah nomor 5 tahun 2008 tentang sistem penyelenggaraan pendidikan. Selain membatik dan mengolah perak, ada dua mata pelajaran bermuatan lokal lain. Yakni seni tari dan karawitan gaya Yogyakarta. “Agar dapat dibangun siswa berkarakter daerah yang berbudaya,” kata dia, Ahad 13 Mei 2012.

Semua jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas wajib ada muatan lokal. Meski demikian, siswa tak harus mengikuti seluruh muatan lokal yang diberlakukan sekolah. Mereka bisa memilih satu pelajaran bermuatan lokal. Adapun di tingkat taman kanak-kanak, muatan lokal yang diberikan hanya bersifat pengenalan.

Edi mengatakan sebelumnya beberapa sekolah di kota Yogyakarta sudah ada yang memberlakukan mata pelajaran bermuatan lokal itu. Diantaranya SMA 1 dan SMA 3.

Peraturan Daerah tentang sistem penyelenggaraan pendidikan sebenarnya menetapkan sejumlah mata pelajaran muatan lokal lain. Yakni pendidikan budi pekerti, budaya daerah, kerja sosial, bahasa daerah hingga pengenalan tempat wisata daerah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, mata pelajaran muatan lokal di luar membatik, mengolah perak, tari dan karawitan itu telah terfasilitasi pada sejumlah kegiatan sekolah, semisal masa orientasi siswa, atau terintegrasi dengan mata pelajaran yang lain.

Ketua Komisi D (bidang pendidikan) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta Sujanarko mengatakan membatik, mengolah perak, tari dan karawitan tak bisa lepas dari seni dan budaya Yogyakarta. Tradisi itu harus tetap diwariskan pada generasi muda. “Harus dilestarikan generasi muda,” katanya.

ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

3 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

5 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

20 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

22 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

24 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

29 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

40 hari lalu

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

46 hari lalu

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

51 hari lalu

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.