TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan prihatin atas runtuhnya jembatan Mahakam II di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ia meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kal-Tim) dan Pemerintah Daerah (pemda) Tenggarong segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi efek dari kejadian tersebut.
"Lanjutkan upaya penyelamatan, pencarian korban, cegah jangan sampai ada bencana lagi, kemudian lakukan investigasi," ujarnya saat melakukan teleconference dalam acara Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di Bukit Merah Putih, Sentul, Jawa Barat, Senin, 28 November 2011.
"Dan pulihkan kegiatan sosial-ekonomi atas musibah di Kutai Kartanegara utamanya," tambah SBY.
Presiden SBY mengatakan dirinya langsung berkomunikasi dengan semua pihak terkait, khususnya dengan Gubernur Kal-Tim Awang Farouk tak lama setelah kejadian runtuhnya jembatan sepanjang 700 meter itu, Sabtu, 26 November lalu. Ia juga segera meminta beberapa menteri untuk menangani segera musibah yang tak terduga itu.
Hingga pagi ini, tim SAR gabungan mengevakuasi enam jenazah, tapi baru dua di antaranya yang diketahui identitasnya. Sedangkan 39 orang terluka dan diperkirakan 33 orang lainnya hilang.
MUNAWWAROH