TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa mengisyaratkan tergusurnya salah satu kader PAN Patrialis Akbar dari Kabinet Indonesia Bersatu II. Meski tak menyatakannya secara gamblang, Hatta mengaku tidak masalah jika Patrialis dicopot dari posisinya sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
"Tidak ada masalah. Pengabdian itu di mana saja, semua itu untuk kebaikan," ujar Hatta sebelum rapat kerja dengan Komisi VI DPR yang membidangi BUMN, Senin 17 Oktober 2011.
Sebelumnya, santer dikabarkan bahwa Patrialis hampir pasti dicopot dan digantikan oleh kader Partai Demokrat, Amir Syamsuddin. Sebagai gantinya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang diisi E.E. Mangindaan--seorang kader Demokrat--akan diisi kader PAN, Azwar Abubakar.
Hatta mengatakan jika benar dicopot dari posisinya Patrialis akan mendapatkan pos lain. Ia menyatakan sudah ada rencana untuk mengantisipasi hal itu.
"Saya sudah bicara dengan Patrialis. Tapi saya tidak ingin menyampaikan sekarang sebelum nanti di mana persisnya," ujar Menteri Koordinator Perekonomian ini. "Walaupun tidak di kabinet, (untuk) Patrialis tentu ada pos yang baru."
Hatta enggan menyebutkan pos baru apa yang akan diisi oleh Patrialis, yang dikabarkan ditawari pos sebagai Duta Besar RI untuk Arab Saudi tersebut. "Saya belum bisa ngomong. Nanti. Saya enggak usah ngomong dululah," katanya. Dikatakannya, Patrialis adalah sosok yang dapat dipercaya, baik di internal PAN maupun di jajaran birokrasi.
Adapun soal Azwar Abubakar yang bakal masuk kabinet menurut Hatta merupakan salah satu kader PAN. "Dia Ketua DPW PAN, pernah jadi Gubernur Aceh dan Wakil Ketua MPP PAN," ujar dia.
MAHARDIKA SATRIA HADI