TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan kepada jajaran menterinya untuk tak terlalu mudah meminjam hutang ke luar negeri. "Kita punya opsi lain," katanya saat membuka rapat kabinet di Kantor Presiden, Komplek Istana Negara, Senin (19/07).
Opsi tersebut yaitu dana hibah dan penghapusan hutang dengan pengalihan (debt swap). "Mari kita batasi sumber pembiayaan baru dari luar negeri," katanya.
Presiden mencontohkan kerjasama Indonesia dengan Jerman. Jerman, kata Presiden, bisa mengurangi dan memutihkan hutang kita dengan metode swap. "Artinya kita keluarkan anggaran kita sama dengan utang itu sehingga tidak perlu membayar kepada Jerman," katanya.
Selain itu Presiden juga mengingatkan agar subsidi yang mengalir ke masyarakat tepat sasaran. "Jika subsidi melebihi batas kepatutan, apalagi tidak tepat sasaran, itu bisa mengancam APBN kita," katanya.
Presiden mengatakan subsidi merupakan komponen penting dalam APBN. Selain harus tepat sasaran, Presiden melanjutkan, pengurangan subsidi juga harus dilakukan bertahap dan sistematis.
DWI RIYANTO AGUSTIAR