TEMPO Interaktif, Samarinda -Markas Polsek Kesatuan Pelaknsana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Poltabes Samarinda, Kalimantan Timur kebanjiran penelepon sejak beredarnya kabar tenggelamnya KM Queen Soya, Rabu (20/1/10). Penelpon berdatangan mulai dari keluarga penumpang di Samarinda dan Balikpapan menanyakan kebenaran kabar tenggelamnya kapal di perairan Selat Makassar.
"Sebentar-sebentar bunyi, lebih dua puluh telepon yang tanya kabar tengelamnya kapal," kata Ajun Inspektur Satu Polisi Tamsil yang juga Kepala Jaga, Rabu (20/1/10) malam.
Tak hanya telepon, petugas jaga di Mapolsek KP3 juga terus menerus menerima keluarga penumpang yang ingin mengetahui kebenaran kabar tenggelamnya kapal tersebut.
Ratusan keluarga penumpang KM Queen Soya sejak pukul 21.00 WITA berkumpul di Pelabuhan Samarinda. Mereka mendapatkan kabar jika KM Queen Soya tenggelam dalam perjalanan dari Samarinda menuju Parepare, Sulawesi Selatan. Tapi kabar ini dinyatakan tidak benar.
Sekitar pukul 23.15 WITA Administratur Pelabuhan Samarinda mengeluarkan pemberitahuan jika KM Queen Soya dalam kondisi aman dan sedang berlayar. Kondisi ini diketahui saat Kepala Seksi Pencegahan dan Keselamatan di Adpel Samarinda memberitahukan sudah berkomunikasi dengan Rudi, pemilik kapal yang sedang berada diatas kapal.
Kepastian keamanan kapal juga diperkuat pernyataan nakhoda kapal, Oktavianus Yoka melalui telepon satelit.Dalam pemberitahuan itu intinya menyatakan kapal sedang berlayar dan mendekati Pulau Ambo.
"Kapal aman pak, kabar tenggelam itu hanya isu," kata Tamsil menjawab pertanyaan penelepon.
Sementara itu kondisi pelabuhan Samarinda melaui berangsur sepi sejak pukul 23.30 WITA. Keluarga penumpang berangsur-angsur meninggalkan pelabuhan setelah mendapatkan kepastian kondisi kapal.
FIRMAN HHIDAYAT