TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku bom bunuh diri di Markas Polresta Surakarta, Jawa Tengah, mengarah pada seseorang bernama Nur Rohman. Nama ini muncul setelah beredar foto mayat pelaku bom berikut kartu tanda penduduk yang tertera identitas Nur Rohman.
Jika identitas tersebut benar, Nur Rohman tak lain adalah mantan Ketua RT 01 RW 12, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. "Saya belum mengerti secara pasti. Namun, kalau dugaan itu benar, datanya seperti itu yang ada di kelurahan," kata Lurah Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Singgih Bagijono, Selasa, 5 Juli 2016.
Menurut Singgih, Nur Rohman sehari-hari berjualan bakso keliling dengan sepeda motor. Sejak peristiwa bom di depan Sarinah di Jalan Thamrin, Jakarta, dan penemuan bom rakitan di Sangkrah, Nur Rohman menghilang sampai sekarang.
Singgih melanjutkan, sebelum pergi, Nur Rohman tercatat mempunyai istri bernama Siti Aminah asal Cianjur, Jawa Barat. Saat mengundurkan diri dari jabatan Ketua RT 01, Nur Rohman sempat pamit tapi tidak menjelaskan hendak pergi ke mana.
"Saya tidak mengerti perginya Nur Rohman ke mana karena juga tidak memberi tahu, tapi yang jelas istrinya dengan dua anaknya tinggal di Sangkrah," ujar Singgih seperti dikutip dari Antara.
Singgih mengatakan sudah ada aparat yang mengecek kebenaran jenazah Nur Rohman. "Saya belum tahu hasilnya karena saya pribadi juga belum ketemu istri Nur Rohman lagi," tuturnya.
Dari Jakarta, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto belum bisa memastikan bahwa pelaku teror bom di Solo adalah Nur Rohman. "Identitas pelaku masih dalam pendalaman. Data yang kami miliki dari personel kami masih harus didalami," ucap Agus saat memberikan keterangan pers di kantor Divisi Humas Mabes Polri, Selasa.
Agus melanjutkan, kepolisian tak hanya mencari identitas pelaku, tapi juga keterkaitan dia dengan jaringannya. "Semoga tim DVI (Disaster Victim Identification) segera mendapat hasil soal identitas dan kelompok mana ia berasal," ujar Agus.
Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso mengklaim pelaku teror ini berkaitan dengan ISIS.
ISTMAN M.P. | ANTARA
Catatan Koreksi: Pada berita sebelumnya, tercantum nama dua anak pelaku bom bunuh diri di Solo. Nama kedua anak itu kami hapus pada Selasa 5 Juli 2016, pukul 19.15, untuk tidak menimbulkan stigma pada keluarga pelaku. Redaksi mohon maaf