TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan kelahiran Pancasila juga dirayakan sejumlah tokoh di Tugu Proklamasi, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Juni 2016, malam. Hadir dalam perayaan itu, Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., serta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Penyelenggara, di antaranya 31 aliansi ormas sosial keagamaan, pemuda, dan mahasiswa, memberi judul peringatan itu "Indonesia Bersyukur".
Saat berorasi, Mahfud Md. melontarkan pertanyaan menarik kepada hadirin yang hadir dalam perayaan itu semalam. "Mengapa Indonesia bisa bersatu?" katanya.
Mahfud mengatakan karena Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar ideologi negara yang kuat dan bisa mempersatukan keberagaman tersebut. Semua patut mensyukuri lahirnya Pancasila di Indonesia. "Pancasila bisa menyatukan 17.504 pulau, 1.340 suku bangsa, 736 bahasa daerah, dan ada 6 agama, semua bisa bersatu dan rukun itu karena Pancasila," ucapnya.
Alasan lain, menurut Mahfud, ketika ditanya orang luar mengapa Indonesia bisa bersatu, dibanding India saja, misalnya. India berdiri tapi tidak bisa mempertahankan keutuhan negara hingga akhirnya Pakistan memisahkan diri karena masalah agama pada 1947, lalu Bangladesh memisahkan diri dari Pakistan karena perbedaan warna kulit pada 1971. "Sekali lagi, jawabannya ada pada Pancasila," kata Mahfud. "Karena Pancasila kita tidak ada perpecahan bahasa, agama, dan warna kulit."
Mahfud menegaskan, Sukarno tidak menyusun Pancasila, melainkan menggali dan menyusunnya. "Pancasila itu tumbuh dan kokoh dalam persatuan itu," ujarnya.
Menurut Mahfud, ketika datang ke Konferensi Asia-Afrika di Libanon pada 2015, para petinggi dari negara lain mengagumi Pancasila karena mampu mempersatukan Indonesia.
WDA