TEMPO.CO, Klaten - Pesona Umbul Ponggok yang tersebar di berbagai media sosial memikat wisatawan untuk datang. Pada libur panjang pekan lalu, tercatat sekitar 14 ribu wisatawan datang dari berbagai daerah ke kolam mata air di Klaten itu. “Puncak kunjungan wisatawan justru pada Kamis lalu, mencapai 5.500 orang,” kata juru bicara Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) Tirta Mandiri, Gatot Jiwandono, kemarin.
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak
Umbul Ponggok berada di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sejak 2010, kolam dengan mata air alami dari zaman kolonial Belanda ini dikelola secara serius sebagai wahana snorkeling (selam dangkal). Di kolam seluas sekitar 50 x 25 meter itu, wisatawan bisa menikmati indahnya panorama bawah air berupa ribuan ikan tawar warna-warni yang lalu-lalang di hamparan pasir dan bebatuan.
Membeludaknya angka kunjungan wisatawan ini membuat area parkir di lokasi wisata itu tidak mampu menampung kendaraan roda dua dan roda empat. Pihak Tirta Mandiri kemudian bekerja sama dengan warga sekitar untuk menampung kendaraan wisatawan di halaman-halaman rumah.
Gatot mengatakan, pada hari biasa, jumlah pengunjung Umbul Ponggok berkisar 500–600 orang per hari dengan harga tiket Rp 8 ribu per orang. Adapun tiap akhir pekan dan libur nasional, harga tiket naik menjadi Rp 10 ribu per orang. Bagi wisatawan yang ingin menjajal sensasi snorkeling, cukup merogoh kocek Rp 35 ribu untuk menyewa snorkel set berupa kacamata, selang pernapasan, pelampung, dan kaki katak.
Selain menambah peralatan snorkeling, pengelola menambahkan sejumlah properti, seperti tenda, bangku, hingga sepeda motor di dasar kolam bagi wisatawan yang ingin berfoto di bawah air. Mereka bisa berfoto sepuasnya menggunakan kamera ponsel yang dilindungi plastik kedap air atau menyewa kamera khusus seharga Rp 60 ribu per 30 menit atau Rp 100 ribu per jam.
Demi menjamin keselamatan pengunjung, selain tidak meliburkan semua karyawan yang berjumlah 30 orang yang sebagian mahir menyelam, pihak pengelola menyiagakan tujuh petugas penyelamat (lifeguard).
DINDA LEO LISTY
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa