TEMPO.CO, Bangkalan--Dua siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan mendapat reward dari Kepolisian Resor Bangkalan. Nilam Desa Mulyani dan Asmiati Utari, nama kedua siswa itu, mendapat reward bukan karena prestasi di sekolahnya, melainkan karena gadis berusia 16 tahun itu telah berani melawan dua orang pembegal.
"Dapat hadiah piagam dan uang pembinaan," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polres Bangkalan Ajun Komisaris Ipung Abdul Muis, Rabu, 17 Februari 2016.
Selain dua siswa tersebut, kata Ipung, anggota Kepolisian Sektor Socah Ajun Inspektur Dua Joni Subakti dan warga Kamal, Chairul Saleh, juga diberi penghargaan karena membantu Nilam dan Asmiati mengejar dan menangkap pelaku. "Sersan Mayor Nur Sasisno, anggota Kodim Bangkalan dan Hozin Zainullah, korban begal di Suramadu, juga diberi reward karena melawan pelaku pembegalan."
Menurut Ipung peristiwa perampasan yang dialami Nilam dan Asmiati terjadi pada 18 Januari 2016 lalu. Saat itu warga Desa Kebun, Kecamatan Kamal itu hendak berangkat sekolah. Sesampainya di sekitar Pelabuhan Kamal, dua lelaki memepet dan menabrak sepeda yang dikendarai Nilai dan Amiati. Telepon genggam Asmiati dirampas dan dibawa kabur.
Nilam dan Asmiati nekat mengejar para pelaku. Sesampainya di depan Koramil Kamal, pelaku memperlambat sepeda motornya karena banyak siswa menyeberangan jalan. Tanpa pikir panjang Nilam dan Asmiati balik menabrakkan sepedanya kepada pelaku.
Nilam dan Asmiati kemudian turun dan mencoba merebut telepon genggam yang dikuasai pelaku. Kejadian itu dilihat Chairul Saleh, salah satu warga yang kebetulan tengah mengantar anaknya sekolah. Dia membantu korban dengan mencoba menangkap salah satu pelaku. Sementara warga lainnya memukuli.
Amuk warga itu baru berhenti, setelah salah satu tersangka FR, mencabut pisau dan menyabetkan secara membabi buta. Chairul Saleh terkena sabetan itu, tiga jarinya terluka. Kedua pembegal baru menyerah setelah Joni Subakti datang berhasil merampas pisau yang dipegang pelaku.
Ipung berharap dengan pemberian reward kepada para korban pembegalan yang pemberani, masyarakat terinspirasi untuk tidak takut menghadapi segala bentuk kejahatan.
MUSTHOFA BISRI