TEMPO.CO, Makassar - “Masih ada polisi yang baik,” kata Kepala Kepolisian Resor Mamuju Sulawesi Barat, Komisaris Eko Wagianto saat menerima penghargaan dari Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia atau BaKTI di acara Inspirasi Forum Kawasan Timur Indonesia, Rabu, 18 November 2015.
Menurut Eko, setiap melihat polisi, mayoritas masyarakat kerap berpikiran negatif. Eko ingin mengubahnya.
Eko mendapat penghargaan khusus di acara yang dihadiri Andy F Noya dan Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan.
Di atas panggung, Eko mengisahkan sejak ditugaskan di Mamuju, Sulawesi Barat, pada 2014, dia prihatin dengan tingginya angka anak putus sekolah. Jumlahnya mencapai 28 ribu orang.
Eko pun mengerahkan bintara pembinanaan dan keamanan ketertiban masyarakat (Babinkantibmas) untuk menjadi agen pendidikan yang mengajak anak kembali bersekolah. “Minimal satu anak satu desa yang disekolahkan,” katanya.
Saat ini, Eko bersama anggotanya telah menyekolahkan 178 anak putus sekolah yang berasal dari 132 desa di Sulawesi Barat. Untuk biaya pendidikan, dia meminta sumbangan dari bawahannya minimal Rp 50 ribu. Dana itu untuk biaya pendidikan, pengadaan baju sekolah dan buku secara gratis. “Kami berupaya meyakinkan orang tua agar anak-anak tetap bersekolah,” katanya.
Setelah berjalan dua tahun, usaha Eko itu mendapat bantuan dana dari pemerintah daerah, perusahaan swasta, dan badan dunia Unicef. “Selama masih ada anak putus sekolah, program ini akan jalan terus,” katanya.