Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PROYEK WADUK JATIGEDE: Mengapa 3 Desa Ini Jadi Penentu

image-gnews
Warga minta foto bersama dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, yang sedang melakukan kunjungan untuk memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Kebon Kalapa, Bandung, Jawa Barat, 13 Juli 2015. TEMPO/Prima Mulia
Warga minta foto bersama dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, yang sedang melakukan kunjungan untuk memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Kebon Kalapa, Bandung, Jawa Barat, 13 Juli 2015. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mudjiadi mengatakan ada tiga desa yang menjadi prioritas utama pengosongan karena berada di elevasi terendah penggenangan Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. "Kami berfokus ke sana dulu," kata dia selepas rapat bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan soal Waduk Jatigede di Gedung Sate Bandung, Selasa, 18 Agustus 2015.

Tiga desa itu adalah Desa Jemah, Cipaku, serta Sukakersa. Mudjiadi mencontohkan, Desa Jemah berada pada elevasi terendah. “Semua desa itu berbeda-beda. Paling rendah Desa Jemah, (genangan air) untuk bisa ke Desa Jemah itu kira-kira waktunya 18 hari,” katanya.

Sementara Desa Cipaku dan Sukakersa berada dalam elevasi 221 meter genangan waduk Jatigede. Belasan desa selebihnya berada di atas elevasi itu. Pada elevasi 221 meter itu terdapat outlet atau pintu air yang berfungsi mengalirkan air menuju Sungai Cimanuk di balik bendungan. “Kira-kira hingga elevasi 221 meter itu butuh waktu 55 hari,” tuturnya.

Mudjiadi mengatakan pemerintah menyiapkan opsi menahan genangan Waduk Jatigede di elevasi 221 meter dengan memanfaatkan outlet air itu jika ganti rugi warga terdampak berlarut. “Satu opsinya digenangi sampai elevasi 221 meter. Kalau belum selesai, akan ditahan airnya di situ. Dikeluarkan lewat pintu (outlet). Kalau sudah beres (pembayaran ganti rugi), bisa langsung (digenangi) ke atas,” kata dia.

Menurut Mudjiadi, pemerintah berharap pembayaran ganti rugi tuntas sebelum jadwal penggenangan Waduk Jatigede pada 31 Agustus 2015. "Air bisa ditahan dielevasi 221 meter sambil menyelesaikan di atasnya," katanya.

Mudjiadi mengakui tiga desa yang jadi prioritas penggenangan itu belum tuntas pembayaran ganti rugi warganya. Dia beralasan mayoritas terkendala dokumen surat penetapan ahli waris karena warga yang namanya tercantum berhak menerimanya sudah meninggal. “Masalah ahli waris itu penetapannya oleh Pengadilan Agama. Begitu dia dapat penetapan ahli waris, kami bayar. Tinggal mendorong percepatan surat ahli waris,” kata dia.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, tiga desa itu menjadi prioritas pembayaran ganti rugi agar penggenangan waduk Jatigede tidak bergeser dari rencana. “Desa itu akan diprioritaskan supaya penggenangan terjadi tanggal 31 Agustus 2015. Diyakini betul tidak ada lagi yang tersisa,” kata dia selepas rapat itu, Senin, 18 Agustus 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan belasan desa lain di wilayah genangan Waduk Jatigede relatif masih bisa mulur dari target pembayaran ganti ruginya. "Boleh jadi masih ada proses karena penggenangannya setelah 55 hari kemudian, hampir dua bulan,” kata dia.

Dia optimistis tiga desa itu akan tuntas pembayaran ganti ruginya. “Insya Allah kami prioritaskan selesai,” kata Aher.

Sebelumnya, Komnas HAM menyatakan ada dugaan pungutan liar dalam pengurusan ganti rugi warga tedampak waduk Jatigede. Namun menurut Aher, pungutan liar ini sulit ditelusuri. “Sejauh ini hanya laporan umum yang tidak spesifik, sulit ditindaklanjuti,” kata dia.

Namun Aher menjamin tidak ada pungutan dalam proses administrasi pembayaran ganti rugi warga terdampak pengenangan Waduk Jatigede. “Kalau dalam proses pencairan uang ada yang meminta uang administrasi, itu pungli. Itu disinyalir oleh kita tidak ada. Tidak ada sama sekali dalam proses dengan tim pemerintah. Bisa dipertanggungjawabkan karena prosesnya rekening to rekening,” kata dia.

Menurut Aher, berbeda jika proses dugaan pungutan pungli terjadi saat duit sudah diterima warga. “Kalau ada yang maksa-maksa begitu dilaporkan. Masyarakat penerima uang pengganti maupun santuan jangan mau dipungli,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

6 hari lalu

Sebagian ruas Jalan Braga dan Naripan ditutup, di Bandung, Jawa Barat, 29 Maret 2020. Penutupan sejumlah ruas jalan di Bandung ini sebagai upaya untuk memutus penyebaran virus Corona. TEMPO/Prima Mulia
Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.


Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

6 hari lalu

Gedung Majestic bekas bioskop di zaman Belanda di Jalan Braga pendek Kota Bandung. Foto: ANWAR SISWADI
Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.


Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

14 hari lalu

Sheila on 7 saat tampil di Swara Prambanan di kawasan Candi Prambanan, 31 Desember 2023. Foto: Istimewa.
Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

24 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

28 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

33 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

39 hari lalu

Warga memanggul air bersih di dasar Waduk Jatigede yang kembali muncul dampak dari menyusutnya volume air waduk akibat kemarau panjang di Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 3 Oktober 2023.  Waduk Jatigede difungsikan untuk menambah volume tampungan air guna mendukung 90.000 hektare jaringan irigasi, pemasok air baku, dan pengaman banjir di area seluas 14.000 hektare. TEMPO/Prima mulia
Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

Peneliti BRIN merekomendasi optimalisasi Waduk Jatigede untuk mengatasi rendahnya tingkat akses air bersih di wilayah Cirebon Raya.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

59 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?