TEMPO.CO , Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjelaskan Pemerintah Kota Bandung saat ini tengah mematangkan rencana car free night (CFN) di sepanjang Jalan Asia Afrika, Bandung. Konsep CFN ini berbeda dengan car free day, karena tak mengizinkan adanya pedagang.
“Sedang dikonsepkan supaya CFN tertib, jadi enggak kayak di Dago. Semua kegiatan seperti live radio, senam, dan lainnya, harus ada izin,” kata Emil—sapaan akrab Ridwan--saat ditemui wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Selasa, 5 Mei 2015. Hal tersebut dilakukan demi mencegah adanya acara dinilai asal-asalan.
CFN akan diuji pada pekan ketiga bulan ini bersama Kepolisian Resor Kota Besar Bandung. Nantinya, Jalan Asia-Afrika akan ditutup hari Sabtu sejak pukul 19.00, hingga Ahad pukul 10.00.
“Kalau lancar, tak buang sampah sembarangan, dan fasilitas dijaga, CFN benar-benar akan kami buktikan,” ujar dia.
CFN digelar untuk menjawab antusiasme warga terhadap kawasan Konferensi Asia-Afrika ini. Selain karena KAA, warga ramai-ramai mendatangi kawasan itu karena Pemkot Bandung telah melakukan sejumlah perbaikan infrastruktur di sana.
Perbaikan infrastruktur di sana meliputi penggantian material trotoar menggunakan granit dan beton berpola. Di sana pun Emil memasang 300 kursi taman, untuk warga yang ingin bersantai di pinggir jalan. Tak hanya itu, sepanjang Jalan Asia-Afrika kini telah dihiasi dengan penerangan jalan umum (PJU). "Saya mencontek Eropa," kata dia.
Ia memastikan CFN akan digelar setelah Pemkot Bandung memasangi Jalan Asia-Afrika dengan rambu-rambu. Rambu itu bertuliskan larangan dalam merusak fasilitas publik. Sebab, setelah KAA berlangsung pada 24 April lalu, sejumlah fasilitas umum rusak karena diinjak warga.
Tak hanya itu, ia pun akan menempatkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja di sana untuk mengawasi aktivitas masyarakat. "Selain untuk mengawasi fasilitas publik, Satpol PP akan sigap untuk menangkap warga yang buang sampah sembarangan," ujar Emil.
PERSIANA GALIH