TEMPO.CO, Malang - Pelaksana tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi S.P. mendapat hadiah istimewa, yakni sebuah jebakan tikus, saat singgah di Universitas Brawijaya, Malang, Selasa, 17 Maret 2015.
Siapa gerangan pemberinya? Rupanya Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya yang memberikan hadiah unik itu kepada Johan. Dia berkunjung untuk meresmikan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Brawijaya sekaligus memberi kuliah sebagai dosen tamu.
"Kado ini menjadi simbol pemberantasan korupsi," kata Presiden BEM Universitas Brawijaya M. Faisal Akbar, Selasa, 17 Maret 2015.
Faisal mengaku menyerahkan kado itu kepada Johan Budi sebagai bentuk dukungan atas upaya KPK memberantas korupsi. Mahasiswa, ujar dia, berada di belakang KPK dalam usaha pemberantasan korupsi. "Maju terus KPK, basmi koruptor," ucapnya bersama Ketua Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Brawijaya Syamsiar.
Johan Budi menuturkan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Brawijaya merupakan satu dari empat pusat kajian antikorupsi perguruan tinggi di Indonesia. Johan berharap pusat kajian itu menjadi wadah di dalam perguruan tinggi untuk membangun gerakan antikorupsi. Selain itu, Universitas Brawijaya merupakan perguruan tinggi kesebelas yang memiliki perpustakaan online terhubung dengan perpustakaan KPK.
"KPK telah membuat pelatihan gerakan antikorupsi di 80 perguruan tinggi," ucap Johan.
Johan berharap mahasiswa menjadi jangkar pencegahan korupsi di dalam kampus. Para mahasiswa juga diharapkan menularkan gerakan antikorupsi kepada masyarakat lain. Mahasiswa, tutur dia, masih idealis dalam memberantas korupsi. "KPK gencar berkampanye. Ada gerakan Saya Perempuan Antikorupsi," katanya.
EKO WIDIANTO