TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Wakil Ketua Komisi Pemberatasan Korupsi, Indriyanto Seno Adji, memastikan pertemuan antara pelaksana tugas Ketua KPK, Taufiequrrahman Ruki, dengan Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso, Rabu malam lalu, tidak melanggar kode etik pimpinan KPK.
Indriyanto memastikan Ruki tak sendiri saat bertemu dengan Budi Waseso. "Tak melanggar, itu hasil keputusan rapat pimpinan," ujar Indriyanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 27 Februari 2015. Dalam pertemuan itu, Ruki tak sendiri, Indriyanto mengaku ikut mendampingi.
Menurut Indriyanto, pertemuan itu tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo. Rabu pagi, Jokowi memanggil tiga pimpinan instansi penegak hukum, Ruki, Jaksa Agung H.M. Prasetyo, dan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti. Saat itu, Jokowi meminta ketiganya berkoordinasi.
Namun, kata Indriyanto, belum ada hasil signifikan dari pertemuan tersebut. Kedua lembaga akan terus bertemu dan berkomunikasi terkait dengan kasus-kasus yang membelit mereka. "Kewenangan KPK salah satunya untuk melakukan koordinasi dengan instansi lain, jadi tidak melanggar," ujarnya.
Sebelumnya Ruki mendatangi kantor Badan Reserse Kriminal Mabes Polri pada Rabu malam. kedatangannya nyaris tak terpantau media. Dengan menumpang Lexus berwarna hitam dan didampingi sejumlah pengawal, Ruki memasuki kantor Komisaris Jenderal Budi Waseso itu melalui pintu belakang.
Menurut saksi mata, Ruki menggunakan Lexus hitam berpelat B-2023-BP. Mobilnya diparkir bersebelahan dengan Toyota Camry bernomor polisi B-1138-PD yang biasa digunakan Budi Waseso. Awalnya, Ruki datang bersama kedua komisioner tersebut. Ruki lantas terlihat lagi di pintu belakang gedung Bareskrim.
Budi Waseso akhirnya mengungkap isi pertemuan rahasianya dengan pelaksana tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Taufiequrrahman Ruki. Budi berujar pertemuan Rabu malam, 25 Februari 2015, itu membahas kasus korupsi.
"Saya mau menangani kasus korupsi tapi belum sempat berkoordinasi dengan KPK. Kemarin mau ke KPK tapi akhirnya beliau (Ruki) yang mampir ke sini," kata Budi di depan gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Jumat, 27 Februari 2015.
Menurut Budi, pertemuan itu untuk mencegah tabrakan antara Bareskrim dan KPK dalam menangani kasus. Ia pun enggan mengungkap kasus korupsi yang dia maksud karena masih dalam proses penyelidikan. Budi menolak pertemuan itu digelar diam-diam. "Tidak diam-diam, kebetulan saja di luar jam kantor," kata Budi.
Kepala Divisi Hubungan masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie mengatakan ada dua kasus korupsi yang saat ini sedang diselidiki lembaganya. Menurut Ronny, bukti yang dikumpulkan telah sangat jelas dan mendukung. "Mudah-mudahan dalam dua minggu ini dapat kami ungkap."
TIKA PRIMANDARI | MOYANG KASIH DEWIMERDEKA | BC