Saat berada di Jalan Tugu Raya, sekitar 50 meter dari gerbang sekolah, dirinya kemudian diminta Kapolsek untuk menepikan kendaraan. Ia mengaku sempat menanyakan pada Kapolsek apa yang terjadi hinggi dirinya diberhentikan. "Ada pemeriksaan mobil kata dia (Kapolsek)," ujar Bambang.
Ia kembali merasa keanehan terjadi pada pagi itu karena sepengetahuannya tidak ada operasi lalu lintas atau operasi zebra di lokasi tersebut. Lalu Bambang menepi dan mematikan mesin kendaraannya dan berjalan turun ke sisi mobil. "Nah begitu keluar dari mobil, kemudian ada anggota Bareskrim, AKBP Deni, mulai menyerahkan dua surat," kata Bambang.
Kedua surat yang diserahkan kepadanya adalah surat penangkapan dan juga surat penggeledahan. Ia sempat mengusulkan kepada polisi itu untuk berbicara ke sisi sebelah kiri mobi, karena mereka berada di tengah jalan. Ia lalu membaca surat yang diserahkan Bareskrim di depan Ceria Mart sebuah swalayan di Jalan Tugu Raya. "Sebelum saya baca, saya panggil anak saya yang nomor dua, untuk sama-sama saya melihat itu, membaca itu," kata Bambang.(Baca:Aneh, Wakapolri Tak Tahu Penangkapan Bambang KPK)
Menurutnya ajakan kepada anaknya ditujukan sebagai bagian dari proses pembelajaran untuk menghadapi berbagai kondisi. Bambang memanggil Izzat, putri keduanya, untuk menemani dan memberitahu anaknya.
"Saya kan juga penyidik dan saya 'lawyer,' jadi saya tahu ini. Lalu saya bilang sama petugasnya, ada yang salah di surat penggeledahan ini," kata dia. Ia lalu membahas surat tersebut di lokasi dan menyatakan beberapa poin yang salah atau tidak boleh dilakukan seperti ini.
"Cuma seperti biasa kan, yang namanya penyidik di Bareskrim itu, pada saat itu tidak berikan saya kesempatan untuk membaca lebih teliti lagi dan cuma dipersilahkan baca sekedarnya," jelas Bambang.(Baca: Hormati Hukum, Bambang Widjojanto Mundur dari KPK)
Ia mengatakan petugas Bareskrim itu berupaya menarik berkas penggeledahan dan penangkapan tersebut dan lalu berupaya memborgol dirinya. "Saya menolak diborgol ke belakang, lalu saya tanya alasan pemborgolan apa ini," jelas Bambang.
Ia menjelaskan pada penangkapan tersebut terdapat sekitar 3 buah kamera lengkap yang bersiaga mengabadikan situasi. Juga dirinya menemukan 4 buah motor trail polisi yang digunakan oleh 8 pasukan Brimob berpakaian lengkap dan bersenjata laras panjang. Juga beberapa mobil lainnya. "Jadi saya merasa itu seperti disergap," kata dia.
Bambang mengaku selama ini dirinya tidak pernah dipanggil satu kali pun oleh pihak kepolisian untuk proses pemeriksaan awal.
MAYA NAWANGWULAN
Baca juga:
Beda Paling Nyata Bambang KPK - Budi 'Kapolri'
Aneh, Wakapolri Tak Tahu Penangkapan Bambang KPK
Usut Kasus Besar, Pimpinan KPK Rawan Digugat
Pencipta Lagu Jokowi Kecewa Presiden Tak Tegas