TEMPO.CO, Sidoarjo - Karena belum ada penanganan dari Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), tanggul luapan lumpur Lapindo yang jebol di titik 73 B, Desa Kedungbendo, Sidoarjo, sejak Ahad kemarin, 30 November, terus mengalirkan air bercampur lumpur. BPLS tidak dapat berbuat banyak karena akses jalan untuk memperbaiki tanggul masih diblokade warga yang ganti ruginya belum dilunasi.
Bila kemarin aliran lumpur hanya datang dari kolam penampungan, hari ini luberan lumpur datang dari pusat semburan yang berada di pusat kolam penampungan. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga kami terus (biarkan) seperti itu," kata juru bicara, BPLS Dwinanto Hesti Prasetyo, Senin, 1 Desember 2014. (Baca berita sebelumnya: Tanggul Lumpur Lapindo di Kedungbendo Jebol)
Air dari pusat semburan itu mengalir ke utara dan tumpah di tanggul titik 73 yang jebol. Aliran lumpur juga makin mengikis tanggul lantaran terdesak oleh volume yang semakin banyak. "Rata-rata air yang keluar dari pusat semburan masih mencapai 30 ribu sampai 50 ribu meter kubik per hari," kata Dwinanto.
Menurut Dwinanto, luberan lumpur bercampur air itu mulai menggenangi bekas permukiman warga di Desa Kedungbendo. Aliran lumpur yang cukup deras itu mencari celah melalui rumah-rumah kosong menuju Kali Ketapang. Akibatnya sungai-sungai di sepanjang desa terjadi pendangkalan karena tidak ada aktivitas pengerukan. "Karena memang tidak ada solusi lain selain mengalirkan ke Kali Ketapang," kata dia.
BPLS, kata dia, tidak kesulitan mengalirkan air lumpur atau menambal tanggul yang jebol itu. Pasalnya, ketinggian tanggul di titik tersebut hanya 5 meter dari permukaan tanah atau lebih rendah ketimbang tanggul di sisi yang lain, yakni 11 meter dari permukaan tanah. "Jika tanggul itu kami perkuat dengan menambah beban di atasnya, kami khawatir justru ambruk," katanya.
Pantauan Tempo, kondisi Kali Ketapang sendiri semakin memprihatinkan karena air yang ada di kolam penampungan dan dari tanggul yang jebol terus mengalir ke sungai tersebut sehingga ketinggian air sudah hampir menyentuh bibir sungai. (Baca juga: Tanggul Lapindo Jebol, Dua Desa Terancam Tergenang)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler Lainnya:
Semua Penantang Ical Ada di Bali?
Menteri Yuddy: Tomy Winata Berjiwa Patriotik
Status Kiamat Mahasiswa Unpar Sebelum Bunuh Diri
Kecewa Munas Golkar Melahirkan Lima Partai Baru