TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menjamin tak akan menaikkan tarif Trans Jogja meski harga bahan bakar minyak naik sebesar Rp 2.000 per liter. “Tarif tak boleh naik,” kata Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan dan Aset DIY Bambang Wisnu Handoyo, Kamis 27 November 2014.
Trans Jogja adalah angkutan umum berupa bus. Pemerintah DIY mengandeng PT Jogja Tugu Trans untuk mengoperasikannya. Dengan tarif Rp 3.000 per penumpang, pemerintah berharap bisa memenuhi kebutuhan transportasi aman, murah, dan nyaman bagi masyarakat.
Ia mengatakan kenaikan harga BBM dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter mempengaruhi biaya operasional kendaraan. Namun dalam perjanjian antara pemerintah dan operator, biaya komponen BBM ini telah diputuskan menjadi tanggungan pemerintah. “Bahan bakarnya kan dibayari pemerintah,” katanya.
Untuk menaikkan biaya operasional kendaraan, ia melanjutkan, pemerintah tak perlu meminta persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. “Kalau kenaikkan BOK karena BBM tak perlu meminta persetujuan dewan,” katanya.
Sebaiknya, ia melanjutkan, jika Dewan ingin mempermasalahkan kenaikan biaya operasional, sebaiknya juga mulai berpikir untuk menaikkan target pendapatan yang bisa didapat dari operasional Trans Jogja. Bahkan kalau pun operator menaikkan tarif, sebaiknya target pendapatan dari sektor ini juga harus naik.
ANANG ZAKARIA
Terpopuler
Jokowi ke Meranti, Warga Setempat Terharu
Elite Golkar: Ical Pengecut
Agung Laksono: Aburizal-Akbar Duet Maut
BBM Naik, Chatib: Alhamdulillah, Benar Sekali
Interpelasi Jokowi, Demokrat Malu-malu Mau