TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Yondri, meragukan usia koin yang ditemukan di situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, berusia 5.200 sebelum Masehi.
Menurut Lutfi, koin itu mirip dengan uang di pemerintahan kolonial Belanda. "Koin itu tidak berbeda jauh dengan koin yang dikeluarkan pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1945," kata Lutfi ketika dihubungi Tempo, Kamis, 18 Desember 2014. (Baca: Teliti Situs Gunung Padang, Dialokasikan Rp 24 T)
Lutfi mengatakan kedua koin tersebut memiliki banyak kesamaan. Keduanya sama-sama memiliki motif gawangan di samping lingkaran poin, lalu di dalamnya ada garis melingkar. "Ditulis dengan huruf Jawa," ujar Lutfi.
Lutfi juga meragukan soal usia koin berbeda dengan usia lapisan tanah. Koin tersebut ditemukan berada di kedalaman 11 meter. Sehingga seharusnya, koin berusia lebih tua 5.200 sebelum Masehi. (Baca: Kunjungan Wisatawan ke Gunung Padang Dibatasi)
"Berdasarkan penanggalan karbon yang telah dibuat, pada kedalaman 7,5 meter umurnya 22.770 tahun," ucap Lutfi. "Harusnya lebih tua lagi," dia menambahkan.
Lutfi mengatakan semestinya kebenaran usia koin tersebut harus diverifikasi terlebih dulu. Bagi seorang arkeolog, menurut Lutfi, verifikasi merupakan keharusan. "Itu harus dilakukan, tidak bisa langsung ngomong," ucap Lutfi.
Senin lalu, koin berwarna hijau kecokelatan ditemukan saat proses pengeboran di teras lima. Koin tersebut terangkat melalui saluran pembuangan limbah, sehingga tidak mengalami kerusakan.
SINGGIH SOARES
Baca juga:
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik
Malam Ini, JK Temui Jokowi Bahas Kabinet
Ini Harapan Ketua MK kepada Presiden Jokowi
ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus
Pengemis Tua Simpan Rp 11 Juta di Tas Pinggang