Yulia kemudian membawa bayi JG ke sebuah pemandian umum di area GOR Bulu Tangkis, sekitar 100 meter dari rumah majikannya. Tersangka membunuh sang bayi di dalam kamar mandi dengan menikamkan pisau ke bagian perut. “Ada indikasi mulut korban dibekap terlebih dulu sebelum dibunuh,” katanya.
Merasa anaknya hilang dibawa kabur oleh pembantunya, orang tua korban melapor ke polisi atas tuduhan penculikan anak. Sebab, saat itu orang tua dan polisi belum mengetahui korban dibunuh. “Saat itu baru diduga sang bayi diculik,” tutur Robert.
Namun, dua hari berselang, masyarakat menemukan mayat JG di samping kamar mandi umum GOR Bulu Tangkis Ahad, 27 Juli 2014, atau sehari menjelang Lebaran. Saat ditemukan, kondisi mayat bayi hanya ditutup dengan terpal.
“Dari hasil otopsi, korban sudah meninggal selama dua hari, artinya korban selepas diculik langsung dibunuh,” ujar Robert.
Setelah membunuh korban, tersangka melarikan diri selama hampir tiga pekan. Polisi terus melakukan pengejaran hingga ke seluruh kabupaten/kota di Riau dengan menyebar foto pelaku di tempat umum. Namun akhirnya pelaku ditangkap petugas di sebuah toko aksesori di Jalan Teratai, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, berkat informasi dari warga.
Sejauh ini polisi belum mengetahui motivasi pelaku membunuh bayi itu. “Keterangan tersangka masih berubah-ubah. Kami belum bisa memastikan motif pelaku membunuh bayi,” ujarnya.
RIYAN NOFITRA
Berita Terpopuler:
Cara Kristiani Tangkal ISIS di Media Sosial
Amerika Diguncang Kerusuhan Berbau Rasis
Para Koruptor Pesta Remisi
Jokowi Emoh Hidup di Menara Gading