TEMPO.CO , Jakarta: Kementerian Agama berbenah menyambut penyelenggaraan haji 2014 pada September mendatang. Sektor akomodasi penginapan dan katering mendapat perhatian khusus. "Kami merekomendasikan untuk mengubah sistem tata kelola di dua sektor tersebut," kata Inspektur Jenderal Kementerian Agama, Muhammad Jasin, saat dihubungi Tempo awal pekan lalu. (Baca: Tiga Titik Rawan Korupsi Haji)
Jasin mengakui terdapat kekurangan pada sektor penginapan dan pengadaan makanan. Inspektorat telah mencatat beberapa keluhan atas pelayanan dua sektor tersebut. (Baca: Tersangka Haji, Bagaimana Nasib Suryadharma di PPP?)
Baca Juga:
Dia mencontohkan, tahun lalu sekelompok jemaah asal Embarkasi Batam mengeluhkan pemondokan di Mekkah yang terlalu dekat dengan tempat pembuangan sampah akhir. Imbasnya, bau tak sedap sampai ke pemondokan para jemaah. Kasus lain, banyak jemaah mengeluh lantaran air macet yang sangat mengganggu wudhu dan bersih-bersih.
Inspektorat, kata Yasin, merekomendasikan perubahan sistem sewa pemondokan. Mulanya, para pemilik pemondokan haji di Arab Saudi mengharuskan pemerintah Indonesia menyewa seluruh bangunan yang dimilikinya, tanpa mengeliminasi bangunan yang tak memiliki fasilitas laik.
"Tahun ini berbeda, kami hanya menyewa gedung pemondokan yang baik saja," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Djamil, kepada Tempo. Hanya, menurut Abdul, memang proses sewanya lebih mahal.
Total pemondokan haji di Mekkah yang disewa tahun ini sebanyak 115 bangunan yang dapat menampung 159.000 jemaah. Jumlah tersebut masih belum mencukupi kuota jemaah haji tahun ini yang mencapai 154.049 jemaah haji biasa dan 1.151 orang petugas, serta 12.899 jemaah haji khusus dan 701 orang petugas jemaah haji khusus. "Saat ini kami sedang menyelesaikan sisanya," kata Abdul.
AMRI MAHBUB
Berita terpopuler:
Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka
MH17 Lewat Dekat Zona Perang Demi Irit BBM?
Tembak Jatuh MH17, Pemberontak Tertawa
Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen
Ada 11 WNI di Malaysia Airlines MH17
Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina