Sulistiyadi mencontohkan, kakeknya Joyo Rantam, adalah pria yang jarang sakit. Orangnya semasa hidup juga enerjik dan pekerja keras. Bahkan di usia di atas 80-an pun masih bekerja layaknya di usia 50 hingga 60 tahunan. Bisa jadi kebugaran tubuhnya terjaga karena mengkonsumsi arak dengan rutin dan tidak berlebihan.
Contoh yang paling mudah, gigi Mbah Joyo tidak pernah sakit. Bahkan jarang yang tanggal saat usianya di atas 90 tahun. "Arak itu bisa untuk antiseptik. Dibuat kumur, kuman gigi akan mati," kata Sulistyadi.
Menjelang meninggal, di usia 102 tahun, Mbah Joyo Rantam masih punya daya ingat yang bagus. "Tidak pikun," katanya.
Pengalaman yang sama diceritakan dari keluarga almarhum Mbah Warsono yang meninggal di usia 91 tahun. Di kampungnya di Desa Tegal Agung Kecamatan Semanding, Mbah Warsono dikenal sebagai pemilik salah satu industri rumahan arak. Keluarganya menyebut, salah satu resep umur panjang dan juga menjaga kesehatan, yaitu minum arak satu cucing tiap hari, ditambah dengan madu dan kuning telur. "Mertua saya, jarang sakit," kata Pak Sis, menantunya.