Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Devi Si Kuda Nil Kerdil Melahirkan di KBS

image-gnews
Bayi Kuda Nil yang baru berusia dua hari berjalan di belakang induknya di Kebun Binatang Basel, Swiss, (19/7). abcnews.go.com
Bayi Kuda Nil yang baru berusia dua hari berjalan di belakang induknya di Kebun Binatang Basel, Swiss, (19/7). abcnews.go.com
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Seekor kuda nil mungil berukuran panjang sekitar 40 sentimeter tengah asyik menyusu sang induk yang berbaring di tepi kolam. Kuda nil kerdil jenis Pygmy Hippopotamus (Choeropsis liberiensis) itu baru saja lahir pukul 10.15 WIB, Kamis, 19 Desember 2013.

Ia dilahirkan dari induk bernama Devi. Humas Kebun Binatang Surabaya Agus Supangkat mengatakan Devi melahirkan anaknya dengan normal di dalam kolam yang sudah disediakan. "Tadi pagi dia melahirkan di kolam yang terpisah dari kuda nil lainnya," kata Agus kepada Tempo.

Devi berusia 30 tahun saat melahirkan. Sudah beberapa minggu ini ia dipindah ke kolam khusus untuk persiapan melahirkan. Kolam sedalam satu meter tersebut hanya berisi air seperempatnya. Hal ini untuk memudahkan proses kelahiran.

Menurut Direktur Operasional KBS drh. Liang Kaspe, proses persalinan Devi berlangsung sangat lancar. "Hanya 15-20 menit sudah lahir," kata Liang.

Seingat Liang, Devi sudah beberapa kali melahirkan bayi. Beberapa di antaranya diberikan ke kebun binatang lain. Bagi kuda nil, usia 2-3 tahun sudah tergolong dewasa dan bisa bereproduksi dengan masa bunting 7 bulan. Frekuensi reproduksi bergantung pada perawatan, pola makan, dan kondisi kolam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan lahirnya anak kuda nil kerdil ini, berarti koleksi Pygmy di Kebun Binatang Surabaya bertambah menjadi 5 ekor: dua ekor jantan dan dua ekor betina.

Menurut Liang, anak kuda nil tidak bisa langsung diketahui berat badan dan jenis kelaminnya. Alasannya, dia masih harus menyusu induknya. "Kalau langsung dipisahkan, nanti bisa marah induknya. Jadi dibiarkan saja dulu," ujarnya.

Kuda nil Pygmy termasuk keluarga hippopotamus berukuran kerdil dengan tinggi tubuh sekitar 75-83 sentimeter dan panjang 150-177 sentimeter. Berat tubuh satwa asal Liberia dan Nigeria di Afrika Barat itu berkisar 180-275 kilogram. Hidupnya lebih sering dihabiskan dengan berendam di air sebab kulitnya tidak tahan terhadap cuaca panas. Ia bisa hidup sampai 55 tahun. Kuda nil Pygmy di Kebun Binatang Surabaya awalnya didapat melalui pertukaran satwa dengan Singapura.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.


Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Kawanan ekor gorila berada di kandangnya setelah dua kawanannya dinyatakan positif COVID-19 usai jatuh sakit  di Taman Safari Kebun Binatang San Diego di San Diego, California. San Diego Zoo
Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.


Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.


Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Halte Transjakarta Dukuh Atas dengan tujuan Ragunan di padati antrian warga Jakarta, (01/01). Meski antrian panjang dan berdesakan warga Jakarta tetap antusias untuk berlibur ke kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Dasril Roszandi
Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.


Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung memadati Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Pihak Kebun Binatang Ragunan menargetkan 800 ribu pengunjung selama 15-24 Juni 2018 atau sekitar 80 ribu pengunjung per hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.


Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Wisatawan mengamati Gajah Sumatera atau
Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.


Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Sejumlah petugas Rescue Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kota Yogyakarta memotong batang pohon tumbang di kandang burung Kasuari, Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.


Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pengunjung memberi makan rusa di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Jawa Barat, 7 Juli 2016. Pengelola TSI menyiapkan area parkir dan menambah personel untuk pelayanan pengunjung saat liburan Idul Fitri. Tempo/ Aditia Noviansyah
Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.


Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Taman Safari Indonesia memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memegang dan berfoto dengan ular koleksinya di Indopet Expo 2017 di ICE, BSD City, Tangerang, 10 September 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.


Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Seekor siamang meminum teh hangat untuk menghangatkan tubuhnya saat udara dingin di kebun binatang Debrecen, Budapest, Hungaria, 25 Janaruari 2017. (Zsolt Czegledi/MTI via AP)
Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.