TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Sosial Dewan Perwakilan Rakyat, Tubagus Ace Hasan Syadizly menyalahkan pemerintah atas kelangkaan buku nikah. Tubagus mengatakan, seharusnya pemerintah bisa mengantisipasi lonjakan acara pernikahan di masyarakat.
"Kementerian kan bisa membaca bagaimana statistik pernikahan pada bulan tertentu," kata Tubagus saat dihubungi, Kamis, 31 Oktober 2013. Dia mencontohkan, saat bulan haji biasanya banyak orang menyelenggarakan acara pernikahan. "Ini kan rutin terjadi setiap tahun," kata dia.
Dia membantah jika Dewan pernah memblokir anggaran Kementerian Agama. Menurut dia, pengadaan buku nikah untuk tahun 2013 sudah diputuskan tahun sebelumnya. Menurut dia, pemerintah seharusnya mencetak saja buku nikah dalam jumlah banyak. "Toh kalau tidak terpakai sekarang, bisa dipakai secara terus menerus," kata dia.
Tak hanya itu, dia juga mengkritik sentralisasi percetakan buku nikah yang hanya di Jakarta. Menurut dia, Kementerian Agama seharusnya mengubah pola percetakan ini. Jika dicetak ke daerah, kelangkaan buku nikah seharusnya bisa dihindari.
Dia mengatakan, buku nikah sangat penting karena merupakan bagian dari pelayanan kepada warga. "Tanpa buku nikah, kerap kali pasangan suami-istri dituduh pasangan ilegal," kata dia.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik Terhangat
Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochtar | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten |
Berita Terpopuler
Begini Cara Heru Hapus Jejak Suap Rp 11,4 Miliar
Punya Rp 60 M, Pejabat Ini Hanya Mengaku Rp 1,2 M
Indonesia Tunggu Kepastian Hibah Kapal Selam Rusia
Istri Muda Heru Sulastyono Diduga Terlibat Suap
Indonesia Minta AS Jelaskan Penyadapan di Jakarta
Sadap Indonesia, Amerika Dinilai Tak Bersahabat
KSAU: Udara Natuna Kini Milik Singapura