TEMPO.CO, Bandung - Tetangga rumah pasangan mendiang Gunadi-Tan Hay Kim di Jalan Pagarsih Gg. Pasantren RT 01/RW 08, Kota Bandung, mengenal Sisca Yofie sebagai sosok yang ramah. Sebagian mereka menjuluki korban pembunuhan sadis itu, si Boneka Barbie.
"Dia mah perempuan paling cantik di sini. Julukannya si (boneka) Barbie," ujar Agus, warga setempat, saat ditemui di depan rumah orang tua Yofie di Pagarsih, Sabtu, 10 Agustus 2013. Tetangga lainnya, Amir dan istri, Nana, dan Nyonya Enok, mengamini.
Amir menambahkan, Yofie selalu menyapa dan menjawab sapaan disertai senyum kala berpapasan atau melintas di depan tetangga. "Orangnya baik lah, ramah. Dia dan kakaknya sejak kecil tinggal di sini. Mereka warga di sini. Makanya waktu lihat di tivi dia dibunuh sadis, saya kaget, enggak menyangka," kata dia.
Yofie, Amir menuturkan, anak bungsu dari lima anak pasangan Gunadi-Tan Hay Kim. Beberapa tahun terakhir, wanita cantik itu mengembara keluar dari Pagarsih. Namun, dua-tiga kali sebulan, dia selalu pulang, terutama saat ibunya masih hidup. "Kalau datang dia bilang, 'Mau lihat Mamah,'" kata pria yang rumahnya di samping rumah orang tua Yofie itu.
Yofie pulang ke Pagarsih ketika ibunya meninggal April lalu. Dia tampak sangat kehilangan ibunya. "Nah setelah ibunya meninggal, Yofie lebih jarang pulang. Saya lihat dia datang paling sebulan sekali-dua kali. Dia bilang, 'Mau ngejahit, Pak atau mau mencuci pakaian,'" kata Amir.
Pantauan Tempo, rumah sederhana dua lantai berpagar tembok dan gerbang besi warna hijau milik keluarga Yofie, nomor 11 A/88, tampak sepi. Di teras rumah bercat warna krem dan berpintu coklat itu terdapat pot bunga, mesin cuci, berikut perlengkapan sabun di dinding. Pintu gerbangnya terkunci. "Setelah mamahnya meninggal, rumah cuma dihuni kakak Yofie, Silfie, sendirian. Sekarang rumah kosong, Silfie mungkin ikut ke rumah kakak atau adiknya," kata Amir.
Ketua RT 01, Yani, membenarkan Yofie adalah salah satu warganya, anak pasangan mendiang Gunadi-Tan Hay Kim. "Di KTP nama dia Yofie saja, enggak pakai Franceisca. Dia warga di sini yang terakhir bikin e-KTP. Tapi e-KTP-nya belum jadi, orangnya sudah meninggal," kata dia di rumahnya.
ERICK P HARDI