Meski gali, Berjiwa Sosial Tinggi
Meski jadi gali, Gun Jack punya jiwa sosial yang tinggi. Dia jadi jujugan atau tempat mengadu saat tetangga atau warga sekitar mengeluh karena tak mampu membayar uang sekolah anak atau tak mampu membayar biaya berobat. Soal ini, Gun Jack jarang lepas tangan. Dia pun sering menggelar pengajian. Bahkan dia membangun masjid yang terdata ada 18 bangunan masjid.
“Tapi bukan menggunakan uangnya sendiri. Gun Jack tinggal mengontak orang-orang pebisnis kaya. Misal kontak si ini (pengusaha di Yogyakarta), minta uang sekian untuk pengajian,” kata Rudi. "Pasti dikasih."
Sosok fisik Gun Jack pun, menurut Rudi, tak kentara menunjukkan dirinya sebagai preman. Tinggi badannya sekitar 175 sentimeter, kulit cokelat. Tidak emosional, "Justru dia itu humoris. Suka gojeg, selengekan (bercanda). Suka bahasa yang dipelesetkan,” kata Rudi.
Dalam bertutur, pria ini menggunakan bahasa krama inggil kepada yang lebih tua. Sementara itu, kepada yang lebih muda, dia juga menunjukkan rasa hormat dan perilaku sopan. Termasuk kepada Hendrik Angel Sahetapy alias Deki, keamanan di Hugos Café yang terlibat pembunuhan anggota Komando Pasukan Khusus Sertu Santoso dan akhirnya tewas di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, 23 Maret 2013 lalu.
Dari obrolan dan kedekatannya, Rudi menarik kesimpulan, Gun Jack adalah orang yang direkrut Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai agennya. "Dia direkrut zaman Muchdi Purwoprandjono. Ini yang banyak orang enggak tahu kan,” kata Rudi.
Lantas, bagaimana preman-preman di Yogyakarta segan kepadanya? Tak hanya berhubungan baik dengan orang-orang berpengaruh yang dibangunnya, Gun Jack merangkul orang-orang yang selama ini disisihkan karena latar belakang dunia hitam mereka. Antara lain, narapidana yang usai masa hukumannya, juga perempuan pekerja seks.
Narapidana yang sudah bebas diberi pekerjaan sebagai tenaga keamanan di suatu tempat. Gun Jack juga mempunyai anak asuh yang terdiri dari anak-anak jalanan yang suka mengamen dan mabuk dengan menghirup lem (ngelem). “Gun Jack menyebutnya dengan istilah kaum marginal,” kata Rudi.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Topik Hangat:
EDSUS: PREMAN JOGJA | Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo
Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah kepada Jokowi
Begini Tampang Tersangka Bom Boston Sesuai CCTV
Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot
Jokowi Dilarang 'Nyapres'
Jokowi Tak Suka Ujian Nasional