TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Pimpinan Rakyat Tubagus Hasanuddin menyangsikan isu rencana penggulingan pemerintah, yang kini dirasakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tanda-tanda negeri ini bakal terjadi kudeta, kata dia, belum ada. "Sampai saat ini kami tak yakin siapa yang akan melakukan kudeta," ujar dia, Rabu, 20 Maret 2013.
Menurut politikus PDI Perjuangan ini, dalam sejarah, aksi kudeta di dunia hanya sukses bila dilakukan oleh kekuatan bersenjata. Di Indonesia, penggulingan itu baru bisa efektif jika dilakukan oleh TNI atau anggota-anggota militer yang bersenjata.
Untuk TNI sendiri, dia menambahkan, tak ada gerakan yang mengarah ke sana. "Menurut hemat saya, kudeta di Indonesia sangat tidak mungkin," ujar dia. Lagi pula, menurutnya, para panglima dan jajaran teras TNI dipegang oleh orang-orang kepercayaan SBY. Mereka para jenderal di TNI yang sangat dekat dengan Presiden.
Selain itu, kata Tubagus, kondisi geografi dan situasi geopolitik Indonesia saat ini tak mendukung kudeta. "Sulit di Indonesia untuk sukses melakukan kudeta," ucap dia, sembari membenarkan bahwa ada kelompok tertentu yang menginginkan Presiden SBY untuk turun sebelum masa jabatannya berakhir. Namun, isu itu hanya berkembang di sekitar elite tertentu dengan motivasi penggulingan yang berbeda beda. "Dan mereka tanpa perencanaan yang matang," ujar dia.
Presiden mengaku mendengar adanya gerakan yang dilakukan kelompok tertentu untuk menjatuhkan pemerintahannya dengan memanfaatkan berbagai cara. Salah satunya, menggunakan isu kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman mengatakan institusinya telah mengetahui rencana sejumlah kelompok yang bakal melakukan aksi unjuk rasa pada 25 Maret nanti. "Tuntutannya adalah menurunkan presiden," kata Marciano. "Kalau kudeta bersenjata, saya rasa tidak ada," ucapnya.
NUR ALFIYAH | PRIHANDOKO
Berita terpopuler
Ini Orang-orang Kepercayaan Djoko Susilo
Kisah Jenderal Djoko dan Kebun Binatang
Data Kartu Kredit Ini Dicuri untuk Belanja di AS
Ada Mayat Terikat dengan Mulut Dilakban di Bandara
Soal Malvinas, Argentina Minta Intervensi Paus
Cabut Bulu 'Brazilian Wax' Berisiko Infeksi Virus
Mobil Bertenaga Kopi Pecahkan Rekor Dunia