TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, jika Partai Demokrat ingin selamat dan mengembalikan kepercayaan publik, maka Ketua Dewan pembina dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, harus bisa menarik kader penggiat antikorupsi. “Tidak harus menarik kader yang berlatar belakang politikus,” ujarnya, Sabtu 9 Februari 2013.
Dia menyebutkan tokoh nasional yang dinilai pantas untuk bergabung ke partai berlambang Mercy itu. “Saya kira Mahfud M.D memiliki kualitas yang sangat baik. Dia juga sangat keras terhadap tindak korupsi,” ucap Burhanuddin.
Namun menurut dia, tidak mudah menarik Ketua Mahkamah Konstitusi itu ke Demokrat. “Tentunya harus ada kesamaan visi, misi, dan berbagai kesepakatan,” kata dia.
SBY resmi mengambil alih kepengurusan Demokrat, terkait berbagai permasalahan di internal partai. Dia juga menyatakan Ketua Umum Anas Urbaningrum untuk berkonsentrasi menghadapi kasus hukumnya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Anas hampir dipastikan menjadi tersangka oleh KPK atas dugaan menerima aliran dana proyek Hambalang di Kabupaten Bogor.
Menurut Burhanuddin, kondisi Demokrat menjelang Pemilu 2014 juga bergantung dari kubu Anas. "Kalau ada perlawanan dari pendukung Anas, bisa jadi malah kondisi Demokrat semakin buruk,” ucap dia.
Burhanuddin mengatakan, terlalu dini untuk memprediksi apakah ada perlawanan dari kubu Anas atau tidak. “Kita lihat saja nanti,” ujar Burhanuddin.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita terpopuler lainnya:
Abraham: Pimpinan KPK Sepakati Anas Tersangka
Tiba di Cikeas, Anas Merendahkan Posisi Duduknya
Kader Demokrat Jakarta Siap Lawan SBY
SBY Ambil Alih Partai, Anas Diminta Fokus Kasusnya
Pendiri Demokrat Tuduh SBY Melanggar AD/ART
Anas Tersangka, Ini Dua Opsi Demokrat
Anas: Saya Masih Ketua Umum Demokrat