Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pada 2030 Wilayah Malang Diprediksi Tenggelam  

image-gnews
Aktivis Lingkungan dan Walhi berunjukrasa di KPK, Jakarta, Jumat (19/2). Mereka menuntut KPK memproses Mantan Menhut MS Kaban dan Gubernur Riau Rusli Zainal karena diduga terkait penerbitan izin Hutan Industri yang mengakibatakan perusakan hutan. TEMPO/Dwi Narwoko
Aktivis Lingkungan dan Walhi berunjukrasa di KPK, Jakarta, Jumat (19/2). Mereka menuntut KPK memproses Mantan Menhut MS Kaban dan Gubernur Riau Rusli Zainal karena diduga terkait penerbitan izin Hutan Industri yang mengakibatakan perusakan hutan. TEMPO/Dwi Narwoko
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Wilayah Malang diprediksikan akan tenggelam pada 2030 mendatang jika kawasan lahan hutan tak dijaga. Alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, berubahnya fungsi lahan terbuka hijau menjadi pemukiman dan pertokoan menyebabkan lahan resapan air berkurang. 

 "Dampaknya, saat hujan deras sungai meluap membanjiri daratan," kata Asisten Deputi Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup, Emma Rahmawati, dalam lokakarya perubahan iklim di Hotel Savana, Kota Malang, Jumat, 14 September 2012.

Hasil kajian yang melibatkan berbagai pihak memprediksikan pada 20 tahun mendatang curah hujan sangat tinggi. Meskipun hujan terjadi singkat, tapi intensitas hujannya tinggi. Kajian ini dilakukan secara intensif selama 1,5 tahun.

Dampaknya, sungai bakal meluap mencapai 80,32 persen dari luas lahan di Kota Malang. Akibat lainnya berupa krisis air bersih dan berkembangnya bibit penyakit seperti malaria dan demam berdarah, termasuk menurunnya produksi pertanian yang berdampak terhadap ketahanan pangan.

Oleh sebab itu, Emma mengharapkan para pihak berwenang di Malang segera menyusun rencana aksi adaptasi terhadap perubahan iklim secara ekstrim tersebut, antara lain berupa program rehabilitasi lahan untuk mencegah luapan Sungai Brantas. 

Program rehabilitasi lahan, katanya, berupa reboisasi, terutama pada ruang terbuka hujau berupa ladang, lapangan, dan hutan rakyat. Bahkan, dia merekomendasikan pemda untuk membangun embung atau tempat penampungan air guna pengembangan sumber daya air, termasuk memperbanyak sumur resapan untuk menyimpan air hujan.

Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur, Purnawan Dwikora Negara, menyebutkan kerusakan lingkungan di Kota Malang cukup mengkhawatirkan. Lahan terbuka hijau (RTH) telah dieksploitasi untuk kepentingan bisnis dan ekonomi. "Eksploitasi harus dihentikan guna mencegah bencana lebih besar," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Purnawan menyebutkan, misalnya, RTH di lahan eks kampus Akademi Penyuluh Pertanian (APP) Jalan Veteran justru dijadikan pusat perbelanjaan Malang Town Square (Matos), hutan kota Tanjung, kawasan tangkapan air Jalan Indrokilo dan Jalan Pulosari berubah menjadi perumahan mewah. Kawasan tangkapan air di Pulosari diubah menjadi pertokoan, Taman Kunir dibangun kantor kelurahan, sedangkan lapangan rampal dan taman di alun-alun juga terancam dieksploitasi.

Menurut dia, eksploitasi RTH di Malang disebabkan kebijakan pejabat Pemerintah Kota Malang yang mengengeluarkan keputusan bertentangan dengan prinsip penyelamatan lingkungan serta aturan yang berlaku. Akibatnya, sebagian besar RTH telah beralih fungsi. “RTH yang masih tersisa harus dipertahankan,” kata Emma.

Purnawan menjelaskan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2001 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang yang dimaksud RTH adalah jalur hijau, bantaran sungai, kawasan tangkapan air, lapangan olahraga, taman kota, dan kawasan konservasi.

Berdasarkan inventarisasi Walhi, RTH yang tersisa adalah taman kota Jalan Malabar, Alun-alun Tugu, alun-alun kota, dan Lapangan Rampal, serta bantaran sungai di sepanjang daerah aliran Sungai Kalisari, Bango, dan Amprong. Sedangkan RTH di DAS Brantas berada di daerah Mergosono hingga Gadang yang jauh dari pemukiman. Selain itu, RTH yang tersisa adalah taman di sepanjang Jalan Jakarta, Veteran, Soekarno-Hatta, Langsep, Dieng, Sawojajar, dan Kertanegara. Total RTH di Kota Malang seluas 2,8 persen dari luas wilayah Malang 110,08 kilometer persegi.

EKO WIDIANTO

Berita lain:
Liputan Khusus Pekan Olahraga Nasional Riau 2012

Tembok Venue Menembak Jebol Diterjang Peluru
PSSI Adukan KONI ke Menpora
Inilah Daftar 10 Universitas Terbaik di Dunia 2012

Kepergok Plesiran di Denmark, Anggota DPR ''Ngeles''

Afridi Dipaksa Makan Bak Anjing di Penjara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

18 Maret 2024

Pengrajin membuat kerajinan daur ulang sampah di Bank Sampah Persatuan, Pondok Kelpa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Bank Sampah yang di dirikan pada 2019 ini memperkerjakan sejumlah ibu-ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan dari olahan sampah plastik yang dijadikan menjadi tas, lampu hias hingga berbagai ornamen dan memiliki nilai jual mulai dari 30 ribu hingga 130 ribu per produknya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.


Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

8 Maret 2024

PLTS IKN 50 MW berdiri di lahan seluas 80 hektare. Total panel surya yang digunakan dalam PLTS tersebut mencapai 21.600 panel surya. ANTARA/HO-PLN
Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).


Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.


Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Instahra
Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.


Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) melakukan aksi teatrikal terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana (KemenLHK) Jakarta, Jumat, 20 Oktober 2023. Mereka mendesak pemerintah menindak perusahaan yang terindikasi terlibat dalam karhutla. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga September 2023 sebanyak 184.223 titik api di Indonesia dengan luasan terbakar seluas 642.099,73 hektar. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.


Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

9 Oktober 2023

Aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) bersama warga Nagari Air Bangis melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kemenko Marves, Jakarta, Jumat, 22 September 2023. Dalam aksinya mereka menyampikan penolakan pengusulan Air Bangis sebagai wilayah Proyek Strategis Nasional (PSN), karena dengan adanya proyek tersebut warga terancam akan kehilangan lahan yang menjadi sumber nafkah mereka. TEMPO / Hilman Fathurrahmam W
Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memberikan tanggapan kritis terhadap proyek Rempang Eco City dan konflik di Seruyan.


Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

25 Agustus 2023

Kebakaran TPA Sarimukti, Pemprov Jabar Kaji Penanganan yang Efektif
Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

Walhi Jawa Barat menilai penanganan kebakaran di tempat pembuangan akhir sampah atau TPA di Sarimukti Kabupaten Bandung Barat lambat.


Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

2 Juni 2023

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Shutterstock
Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

Walhi dan Greenpeace buka suara soal ajakan KKP gabung jadi tim kajian ekspor pasir laut. Apa kata mereka?


Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

24 Februari 2023

Terdakwa Bos PT Duta Palma Group, Surya Darmadi, mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, 23 Februari 2023. Majelis hakim menjatuhkan putusan terhadap terdakwa Surya Darmadi, pidana penjara selama 15 tahun dan denda Rp.1 miliar Subsider 6 bulan penjara, serta membayar uang pengganti kerugian keuangan negara sebesar Rp.2,2 triliun dan kerugian perekonomian negara sebesar Rp.39,7 triliun, dinilai terbukti bersalah melakukan perbuatan melawan hukum sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp.2,64 triliun dalam tindak pidana korupsi terkait penyerobotan lahan ribuan hektar perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. TEMPO/Imam Sukamto
Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) meminta Kementerian ATR/BPN mengevaluasi dan mencabut izin perusahaan Surya Darmadi.


Walhi Ajak Pilih Pemimpin Peduli Lingkungan

31 Januari 2023

Walhi Ajak Pilih Pemimpin Peduli Lingkungan

Ekonomi nusantara bisa menjadi solusi untuk menjawab dua krisis besar saat ini yaitu ketimpangan dalam kesejahteraan dan krisis lingkungan.